BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Pabrik sepatu Bata di Purwakarta resmi ditutup, karyawan berikan ucapan salam perpisahan terekam dalam video.
Pabrik sepatu Bata yang ada di Purwakarta mengejutkan tutup, dengan begitu hingga saat ini tidak dapat lagi mendapati sepatu merek Bata yang terkenal pada eranya.
Sepatu merek Bata ini merupakan kebanggaan masyarakat Indonesia karena merupakan sepatu brand lokal yang dulunya merajai pangsa pasar.
Namun, sayangnya pada 30 April 2024 kemarin resmi ditutup operasional pabrik sepatu Bata yang bertempat di Purwakarta Jawa Barat tersebut.
Tutupnya brand legendaris ini lantaran tergerus oleh jaman dan kepopulerannya tentunya kalah saing dengan merek ternama baik brand lokal maupun interlokal.
Sehingga brand Bata mengalami kerugian yang cukup signifikan dalam era pasar bebas globalisasi yang tidak mampu bersaing dengan merek lainnya.
Dikutip dari Bursa Efek Indonesia bahwa kerugian yang dialami oleh pihak sepatu Bata tidak lain lantaran biaya produksi yang cukup tinggi yang tidak dapat dihindari.
Tentunya ini menjadi pukulan telak bagi karyawan pabrik yang menggantungkan hidupnya di sepatu Bata ini yang dalam video beredar mereka ucapkan salam perpisahan.
Disebutkan pula bahwa PT Sepatu Bata Tbk sudah berupaya keras untuk meminimalisir kerugian yang ada pada bagian produksi dalam waktu 4 tahun terakhir ini.
Namun, kenyataannya sepatu Bata tidak bisa keluar dari permasalahan tersebut sehingga membuatnya susah untuk pulih belum lagi ditambah pandemi.
Pandemi ini mematikan sebagian usaha industri sehingga sepatu Bata dapat bertahan sejauh ini ditengah gempuran industri sepatu yang meningkat tajam saat ini.
Belum lagi permintaan dari konsumen yang semakin menurun selama beberapa tahun ini membuat biaya yang dikeluarkan tidak sesuai dengan pendapatan.
Sehingga itulah yang menyebabkan kerugian pada produksi sepatu Bata ini yang mengharuskan pabrik sepatu legendaris ini tutup dan mem-PHK karyawannya.
Berdasarkan penelusuran, Bata mengalami kerugian semenjak pandemi tahun 2020 yang kemudian rugi besar dengan angka Rp 177.76 Miliar.
Untuk catatan kerugian pada tahun 2021 berikutnya menyusut hingga 71.18% atau dikisaran Rp 51.207 Miliar tentunya nilai yang fantastis.