Dimana Katalis ini dipakai untuk proses perengkahan (cracking) stearin.
Yaitu sisa pabrik minyak goreng untuk menghasilkan bahan bakar minyak seperti bensin.
BACA JUGA:Jangan Disepelekan! Ini Pengelolaan Limbah Kelapa Sawit yang Efektif dan Ramah Lingkungan
BACA JUGA:Petani Sawit Pemula Harus Tahu! Ini Dampak Positif dan Negatif Perkebunan Sawit
Akan tetapi pengembangan bensin dari stearin ini tidak mungkin untuk dilanjutkan.
Dikarenakan tidak ekonomis dan sulit diterima industri.
Riset besar mulai dilakukan pada tahun 2004, dimana Pertamina dan ITB berkerja sama untuk penelitian dan pengembangan katalis Hydrotreating Nafta.
Diketahui Formula katalis ini ditemukan pada tahun 2007 lalu.
BACA JUGA:Ingin Memulai Perkebunan Sawit dari Awal? Ini Tips Memulai Usaha Perkebunan Sawit untuk Pemula
BACA JUGA:Lebih Modern dan Mudah! Ketahui Cara Terbaik Meningkatkan Produktivitas Lahan Sawit
Namun baru dilakukan pengujian 3 tahun kemudian.
Yang hasilnya lumayan memuaskan, pengujian yang memakai reaktor skala pilot.
Menyimpulkan katalis itu memiliki aktivitas lebih tinggi dibandingkan katalis komersial.
Selanjutnya Katalis ini dinamai PITN 100-2T atau katalis Pertamina-ITB dan akhirnya Katalis ini kemudian dikenal Katalis Merah Putih.
BACA JUGA:9 Kerugian Penggunaan Kecambah atau Benih Kelapa Sawit Asalan bagi Petani
BACA JUGA:6 Tips Terbaru ! Memelihara Tanaman Kelapa Sawit agar Buah Lebat dan Berat