Sementara itu, hal-hal seperti cuaca, pendapat orang lain, atau kejadian tak terduga adalah di luar kendali Kamu.
Misalnya, jika Kamu menghadapi kritik di media sosial, daripada marah atau merasa down, Kamu bisa memilih untuk melihat kritik tersebut sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.
BACA JUGA:Tegas dalam Mengambil Keputusan, Ini 5 Pemilik Zodiak yang Dikenal Paling Bijaksana
Ingat, Kamu tidak bisa mengontrol apa yang orang lain katakan, tapi Kamu bisa mengontrol bagaimana Kamu merespons.
2. Terima Kehidupan Apa Adanya
Stoicism mengajarkan kita untuk menerima kenyataan hidup tanpa mengeluh.
Ini bukan berarti pasrah, tapi lebih kepada menerima keadaan dengan sikap positif dan mencari solusi terbaik.
Jika Kamu dihadapkan pada situasi yang sulit, cobalah untuk melihatnya sebagai kesempatan untuk tumbuh dan belajar.
Sebagai contoh, ketika Kamu gagal dalam suatu proyek, daripada meratapi kegagalan tersebut, lihatlah sebagai pelajaran berharga yang bisa Kamu gunakan untuk menjadi lebih baik di masa depan.
BACA JUGA:Kebanyakan Minum Obat Bisa Kena Penyakit Ginjal? Ini Saran Dokter Hans Tandra agar Hidup Lebih Sehat
3. Latih Diri dalam Ketenangan
Meditasi dan refleksi diri adalah bagian penting dari stoicism.
Luangkan waktu setiap hari untuk merenung dan menenangkan pikiran.
Kamu bisa mencoba teknik meditasi sederhana atau sekadar duduk dalam keheningan selama beberapa menit untuk memikirkan hal-hal yang sudah Kamu lakukan dan apa yang bisa diperbaiki.
Dengan melakukan ini, Kamu akan lebih mudah mengendalikan emosi dan menjaga pikiran tetap tenang meski dalam situasi yang penuh tekanan.
4. Jaga Perspektif