Pierluigi Collina melihat para pemain Bayern Muenchen sepenuhnya dinaungi keputusasaan dan jatuh ke tanah mereka sangat kecewa.
BACA JUGA:Padahal Baru Dipakai Konser, Federasi Sepak Bola Irak Akui Senang dengan Rumput SUGBK
BACA JUGA:Kisah Pesepak Bola Indonesia yang Diakui dan Masuk dalam FIFA Legend
Lalu Pierluigi Collina mendekatinya, dan tidak ada apapun untuk dikatakan kepada mereka.
Selain kata bangun dan bertarunglah, kalian masih memiliki 20 detik.
Di saat itu Pierluigi Collina melihat wajah yang sebenarnya dari sepak bola.
Dimana kematian dan kehidupan di dalam satu stadion.
BACA JUGA:5 Pemain Ini Tidak Dipanggil 'Timnas Pusat', Sudah Selayaknya Perkuat Timnas Indonesia
BACA JUGA:Raih Juara Umum, Pemkot Bengkulu Siapkan Hadiah Rp100 Juta untuk Atlet Popda 2024
Ada orang-orang yang merayakan dengan gila gilaan dan orang-orang yang putus asa sampai hampir mati.
Pierluigi Collina ini merupakan seorang penasehat keuangan yang secara umum juga dianggap sebagai salah satu wasit terbaik di dunia sepak bola.
Pierluigi Collina mengundurkan diri pada bulan Agustus 2005 lalu.
BACA JUGA:Ini Dia Syarat Pemain Timnas Indonesia Bisa Main di Oxford United
BACA JUGA:Menyala di Championship Series Liga 1 Indonesia, Malik Risaldi Layak Dipanggil Shin Tae-yong
Pierluigi Collina ini diketahui terpilih sebagai wasit terbaik dunia versi IFFHS 6 tahun berturut-turut dari tahun 1998 sampai pada tahun 2003.
Ciri khas dari Pierluigi Collina yang memiliki tinggi 188 cm adalah berkepala botak pelontos.