BACA JUGA:5 Cara Mengolah Kacang Tanah Bagi Penderita Kolesterol, Tetap Bisa Makan Enak
Adanya kumpulan lemak dalam tubuh diketahui dapat mengeluarkan senyawa peradangan dan hormon yang akan mengganggu sistem metabolisme tubuh.
Senyawa-senyawa yang mengakibatkan peradangan ini disebut juga sitokin.
Senyawa ini diketahui dapat mengakibarkan peradangan dalam tubuh hingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.
Para peneliti juga menyebutkan jika adanya senyawa sitokin dapat menyebabkan kanker tertentu.
Disebutkan juga, adanya lemak di perut berkaitan erat dengan penyakit kanker usus besar, kanker kerongkongan, dan kanker pankreas.
BACA JUGA:Tetap Makan Enak, 5 Jenis Masakan Bertepung yang Tidak Mempengaruhi Kolesterol
Bahaya perut buncit lainnya juga terkait dengan peningkatan produksi kolesterol buruk dan penurunan produksi kolesterol baik dalam tubuh.
Itulah mengapa individu yang memiliki perut buncit dapat meningkatkan risiko penyakit kolesterol tinggi.
Selain itu, adanya lemak berlebih akan menyebabkan insulin menjadi kurang efektif dalam mengontrol gula darah sehingga meningkatkan risiko diabetes.
Selain itu, kadungan lemak yang berlebih juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
Bahkan dapat meningkatkan risiko kematian dini akibat penyakit kardiovaskular.
BACA JUGA:Atasi Jantung Bengkak, Manfaatkan Rebusan Daun Sirih Merah, Begini Aturan Minumnya
Cara Mengecilkan Perut Buncit
Seperti yang telah disebutkan diatas, jika lemak viseral adalah lemak yang lebih banyak memiliki peran pada timbulnya perut buncit.
Beda dengan lemak subkutan yang berada dekat dengan kulit, lemak ini terletak di sekitar organ dalam, sehingga sulit untuk menghilangkannya.