Mereka akan mendapatkan bantuan operasional berupa reporting fellowship dengan dana Rp7,5 juta dan insentif sebesar Rp750 ribu untuk jurnalis warga selama produksi liputan kolaborasi.
Proses peliputan berlangsung selama 4 hingga 6 minggu, dengan peserta dipantau untuk keamanan dan keselamatannya.
AJI memiliki mekanisme advokasi bagi jurnalis yang mengalami kekerasan fisik, serangan digital, atau kekerasan seksual akibat liputan mereka.
BACA JUGA:Dokumen Dukungan Pitra Martin - Gusti Masih Ada, Dinyatakan TMS
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Akan Bagikan 3 Ton Ikan Bandeng, Hari Minggu Besok
Empat peserta jurnalis terbaik dari Bengkulu, Ambon, dan Timor Leste yang berpartisipasi aktif dan membuat liputan komprehensif akan dipilih untuk mengikuti COP 29 di Baku, Azerbaijan, pada November 2024.
Program ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara jurnalis profesional dan jurnalis warga, serta meningkatkan kapasitas mereka dalam melaporkan isu iklim dengan lebih efektif dan berdampak.