BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Selingkuh merupakan kata yang mungkin dapat membuat setiap orang bergidik.
Bagaimana tidak, perselingkuhan akan menjadikan rumah tangga dengan usia pernikahan yang cukup lama, yang tadinya baik-baik saja, menjadi rusak.
Setiap pasturi tentunya tidak pernah mengharapkan kehadiran orang ketiga di dalam hubungannya.
Namun, fenomena ini seperti tidak pernah ada habisnya dan pernikahan sangat rentan dengan perselingkuhan karena berbagai faktor.
Rasa bosan kerap dijadikan alasan untuk membenarkan perilaku ini.
BACA JUGA:Menjaga Kualitas Hubungan, Ikuti 7 Cara Mencegah Pasangan Selingkuh
Dan pembelaan seperti, “Hanya main-main, kok. Tidak serius,” sering kali dijadikan tameng.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di The Journal of Sex Research menyebutkan bahwa pria cenderung lebih sering berselingkuh ketimbang wanita.
Dan sebanyak 44 persen wanita dengan usia di bawah 30 tahun mengatakan, merek lebih memilih mengakhiri hubungan jika seorang pria tidak lagi setia.
Sedangkan bagi wanita usia 40-an, persentasenya hanya 28 persen yang memilih mengakhiri hubungan.
Dan wanita usia 60-an hanya sebanyak 11 persen yang memilih mengakhiri hubungan.
BACA JUGA:10 Tips Membuat Hubungan dengan Pasangan Semakin Lengket
Penelitian juga menemukan fakta, jika dalam hubungan pernikahan, kecenderungan pria dan wanita dalam melakukan perselingkuhan ada bedanya.
Kemungkinan besar wanita akan selingkuh di usia pernikahan 6-10 tahun.
Sementara pria, lebih tertarik berselingkuh setelah menikah selama 11 tahun.