Tindakan berteriak dan memukul bisa akan lebih merugikan dalam jangka panjang.
Tindakan ini mungkin saja memberikan dampak buruk pada seluruh hidup anak, seperti kemungkinan putus sekolah, depresi, penggunaan narkoba, bunuh diri, dan penyakit jantung.
BACA JUGA:Menghardik, Memarahi, dan Menyakiti Anak Yatim, Balasannya Bukan hanya Api Neraka
Cara Marah yang Benar pada Anak
Berikut adalah 5 cara marah yang benar kepada anak dan langkah yang bisa dilakukan untuk mencegahnya melakukan hal-hal yang bisa memicu amarah
1. Utarakan perasaan dengan jelas
Katakan apa yang kamu rasakan dan apa yang telah membuat marah.
Misalnya, kamu sudah mengingatkan anak untuk segera membereskan mainannya karena sudah menjelang jam tidur dan anak menyanggupi.
Namun yang terjadi adalah dia masih asyik main.
Alih-alih mengamuk, lebih baik kamu menyampaikan perasaan dengan jelas.
BACA JUGA:Waspada Trauma Psikologis! Ini Cara Memperbaiki Mental Anak yang Sering Dimarahi
Kamu bisa saja mengatakan bahwa kamu merasa kesal dengan sikapnya yang tidak mengindahkan perintah.
2. Hindari melabeli anak
Jangan memarahi dengan memberikan label pada anak.
Misalnya, “Kamu ini bodoh ya? kan tadi sudah diingatkan berulang kali.
To the point saja, dengan mengatakan “Mama nggak suka.