Berdasarkan catatan sejarah, nama aslinya mungkin adalah Sri Tri Buana, namun ia lebih dikenal dengan nama Sang Nila Utama.
BACA JUGA:Reog Ponorogo, Kesenian yang Bermula dari Bentuk Protes Terhadap Kerajaan Majapahit
BACA JUGA:Sejarah Nusantara: Perang Paregreg, Perang Saudara di Kerajaan Majapahit
Kisah terkenal tentang Sang Nila Utama dimulai dengan pelayarannya dari Palembang.
Dalam perjalanan ini, Sang Nila Utama dan rombongannya melewati beberapa pulau hingga akhirnya tiba di sebuah pulau yang disebut Temasek, yang sekarang dikenal sebagai Singapura.
Berdasarkan cerita rakyat, ketika berada di Temasek, Sang Nila Utama melihat seekor singa.
Terinspirasi oleh penampakan ini, dia kemudian menamai pulau tersebut Singapura, yang berasal dari kata Sanskerta Singa (singa) dan Pura (kota), yang berarti Kota Singa.
BACA JUGA:Kisah Akhir Hayat Gajah Mada, Mahapatih Kerajaan Majapahit yang Dikepung Pasukan Elite
BACA JUGA:Kisah Penguasa Wanita Terakhir di Kerajaan Majapahit
Sang Nila Utama kemudian memutuskan untuk mendirikan sebuah kota di pulau tersebut.
Dengan mendirikan Singapura, dia meletakkan dasar bagi kota yang kelak akan menjadi salah satu pusat perdagangan utama di Asia Tenggara.
Meskipun cerita tentang penemuan Singapura oleh Sang Nila Utama lebih merupakan legenda, namun ia tetap menjadi figur penting dalam sejarah dan budaya Singapura.
Warisan Sang Nila Utama sangat signifikan dalam konteks sejarah dan budaya Melayu.
BACA JUGA:Jayanagara, Raja Kerajaan Majapahit Yang Paling Dibenci
Sang Nila Utama dianggap sebagai figur yang membawa perubahan besar melalui pendirian Singapura.