Oleh: Hendry Ch Bangun
RAKYATBENGKULU.COM - Salah satu dasar untuk menentukan seorang wartawan bermutu atau tidak adalah ada tidaknya proses cek dan ricek, konfirmasi, klarifikasi, ketika dia menyajikan fakta dalam tulisannya.
Kalau hanya menyajikan begitu saja apalagi fakta itu bisa merugikan seseorang, sama saja dengan dia melontarkan kotoran ke tengah, yang nanti bisa terciprat ke mukanya sendiri.
Tulisan jenis itu menunjukkan level dia sebagai wartawan.
Begitulah pikiran saya ketika membaca tulisan seseorang bernama Supriyanto Martosuwito di grup WA SIWO PWI Jaya yang ternyata diforward rekan Barce.
BACA JUGA:Ketua Umum Hendry Ch Bangun: Isu KLB Hanya Ingin Merusak PWI
BACA JUGA:Lomba Jurnalistik TMMD ke -121 Tahun 2024, Kodim 0409/Rejang Lebong Gandeng PWI
Saya tidak kenal dia. Tetapi setelah saya tanya ke kanan kiri ternyata beliau adalah Dimas Supriyanto yang di KTP bernama Supriyanto.
Pernah bekerja di sebuah media Jakarta dan juga di Bulletin Sinetron RCI dan menyebut Ilham Bintang sebagai “boss saya”.
Karena itu penyataan dia sendiri, saya tidak merasa perlu untuk cek dan ricek.
Judul tulisannya “Wartawan Itu Tempatnya Salah, Ralat lah yang Memuliakannya.”
Setiap orang berhak membuat judul, sejauh itu relevan dengan isi tulisannya, oke saja. Bagus. Ralat sungguh penting. Saya setuju sekali.
Saya baca di HP karena ketika itu saya sedang naik TransJakarta dari Tanah Abang menuju Kantor PWI Pusat di Gedung Dewan Pers di Jalan Kebon Sirih.
BACA JUGA:Surat DK Ilegal, Hendry Ch Bangun Tetap Ketua PWI Pusat
BACA JUGA:DK: Tidak Ada Korupsi di PWI, Ketum akan Tindaklanjuti Rapat Pleno Diperluas