Audiensi dilakukan pada 7 November 2023 usai kongres, setelah susunan Pengurus PWI Pusat terbentuk.
BACA JUGA:PWI Pusat Tegaskan RUU Penyiaran Melanggar UU Pers, Perlu Perbaikan
BACA JUGA:Terus-terusan Dipelintir Terkait Persoalan Internal PWI, Ini Klarifikasi Hendry Ch Bangun
Ditulisnya “Silang sengkarut masalah di PWI Pusat dimulai Ketika menjelang kongres, November 2023 lalu, para Pengurus PWI Pusat diprakarsai oleh Timbo Siahaan (JakTV). Di depan Presiden Uni Z Lubis (IDN Times) mewakili PWI Pusat minta bantuan dana kepada Presiden Jokowi untuk biaya pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan di 10 provinsi agar para wartawan lebih kompeten, idependen, dan paten…”
Waktunya salah, momennya salah, yang menyampaikan permintaan programnya juga salah.
Aduh Bro, banyak sekali ralat yang harus Anda lakukan.
Padahal sayalah yang berbicara kepada Presiden Joko Widodo dan meminta agar program kerja PWI Pusat yang bertujuan meningkatkan kompetensi, kapasitas, dan wawasan kebangsaan anggota PWI.
Saya tahu apa programnya, karena saya selama 10 tahun menjadi Sekjen saat Ketua Umum Pusat dijabat Margino (almarhum).
Saya menyebutkan begini, “Bapak Presiden dulu anggota PWI mendapatkan bantuan uji kompetensi gratis di 34 provinsi dan cabang khusus Solo karena dibantu Bank Mandiri dan Bank BNI. Saya mohon agar PWI dibantu karena teman-teman di PWI Provinisi banyak tidak mampu menyenggarakan UKW. Tapi sekarang cabangnya sudah 38 provinsi, ditambah Solo menjadi 39.”
Kemudian Presiden menyuruh ajudan menelpon ke Menteri BUMN Erick Thohir.
Presiden menyebutkan, ”Di hadapan saya ada Pengurus PWI. Mereka dulu dibantu untuk uji kompetensi. Tolong dibantu.”
Saya tidak mendengar persis jawaban di balik sana saat Presiden menelpon.
Saya mengucapkan terima kasih. Lalu menyambung,” Kami dulu dibantu Kementerian Pendidikan Kebudayaan dalam program Sekolah Jurnalisme Indonesia di beberapa provinsi. Ada beberapa ratus orang yang mendapat pelatihan yang sangat bermanfaat. Kami mohon dibantu Pak,”
Lalu Presiden meminta agar ajudan menelpon ke Menteri Nadiem Makarim. Di kesempatan pertama, telpon tidak tersambung.
Lalu Presiden melanjutkan pembicaraan, saya lupa apa.
Tetapi sekitar dua menit kemudian telpon ajudan berbunyi.