Sebagai penyair, Merawati mengaku masih terus belajar dan mengembangkan kemampuannya dalam menulis puisi.
BACA JUGA:10 Manfaat Menakjubkan dari Rutin Berjalan Kaki 30 Menit Setiap Hari
BACA JUGA:Di Tengah Isu Rumah Tangga, Baim Wong Tetap Bahagia dan Bersyukur
Ia menyadari bahwa menjadi seorang penyair tidak hanya sekadar menulis, tetapi juga memahami esensi dari sastra itu sendiri.
"Puisi harus bisa menyampaikan nilai-nilai estetika kepada pembaca. Saya berusaha mendekati puisi dari sudut pandang kejiwaan dan falsafah," jelasnya.
Merawati May telah menerbitkan beberapa buku antologi puisi, di antaranya:
1. Perjalananku (Bintang Semesta, 2016)
2. Nasihat Ibu (Graha Pustaka, 2021)
3. Kidung Hati Amreta (Oase Pustaka, 2022)
BACA JUGA:10 Cara Ampuh Mengatasi Kambuhnya Asam Lambung
BACA JUGA:550 Pendaftar CPNS di Bengkulu Tengah Gugur, BKPSDM Ingatkan Warga untuk Waspada Calo
4. Aku Milik Siapa? (KKK, 2023)
5. Dari Awal Sebelum Akhir Kenangan (Taresia, 2024)
"Semoga karya-karya saya dapat memberikan kontribusi positif bagi dunia sastra nasional," tambah Merawati.
FSIGB 2024 sendiri akan berlangsung pada 24-29 September 2024 dengan tema “Memperkukuh dan Memperkasa Persaudaraan Sesama Penyair (Ukhuwah Assyu’ra)”.
Selain pertunjukan seni, acara ini juga akan diisi dengan diskusi sastra, peluncuran buku, serta ziarah budaya ke situs bersejarah di Kepulauan Riau.