Kisah Letnan Hiroo Onoda, Prajurit Jepang Terakhir yang Menyerah Setelah Perang Dunia II

Selasa 17-09-2024,14:51 WIB
Reporter : Hendri Saputra
Editor : Heri Aprizal

Hiroo Onoda sendiri bertahan dengan keyakinannya yang kokoh selama hampir 30 tahun. 

Selama periode ini, ia hidup dari berburu dan mencuri hasil panen dari penduduk lokal.

Di tahun 1974, seorang penjelajah Jepang bernama Norio Suzuki menemukan Onoda di hutan setelah mencarinya. 

BACA JUGA:Kisah Penjelajah Pertama ke Pulau Papua, Awalnya Mencari Rute Baru dan Tersesat

BACA JUGA:Di Balik Kesuksesannya, Kiper Timnas Argentina Ternyata Miliki Kisah Hidup yang Mengharukan

Suzuki meyakinkan Hiroo Onoda bahwa perang sudah lama berakhir, tetapi Onoda tetap menolak menyerah kecuali dia menerima perintah langsung dari atasannya. 

Akhirnya, Suzuki kembali ke Jepang dengan informasi ini, dan pemerintah Jepang berhasil menemukan mantan komandannya, Mayor Yoshimi Taniguchi.

Yang kemudian terbang ke Filipina untuk menemui Onoda.

Di tanggal 9 Maret 1974, Letnan Hiroo Onoda akhirnya menyerahkan diri secara resmi kepada pihak militer Filipina. 

BACA JUGA:Kisah Pemuda Miskin yang Berbisnis dengan Tuhan, Diantarkan Setengah Juta Orang saat Hari Pemakaman

BACA JUGA:Kisah Kakek Umur 75 Tahun Jalan Kaki Selama 2 Bulan untuk Berhaji

Dia masih mengenakan seragam militernya yang telah usang namun tetap dalam kondisi baik.

Serta menyerahkan pedang samurai, senjata, dan peluru yang masih dimilikinya. 

Kehidupan Setelah Penyerahan

Setelah menyerah, Hiroo Onoda kembali ke Jepang sebagai pahlawan nasional.

Meskipun tindakannya di Filipina selama bertahun-tahun setelah perang membuatnya dikritik oleh sebagian orang. 

Kategori :