RAKYATBENGKULU.COM – Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, berbagi cerita tentang keistimewaan anaknya, Emmeril Kahn Mumtadz, yang meninggal dua tahun lalu di sungai Swiss.
Dalam sebuah podcast bersama Daniel Mananta, Ridwan Kamil mengungkapkan bagaimana anaknya diberi kehormatan yang luar biasa, hingga namanya dijadikan nama teratai baru di China.
Cerita ini disampaikan oleh Ridwan Kamil dalam tayangan podcast di channel YouTube Daniel Mananta.
Dalam percakapan tersebut, Ridwan Kamil mengenang momen istimewa setelah kematian anaknya, yang tak diduga akan menghadirkan sebuah keistimewaan.
BACA JUGA:Fitur Unggulan Honda EM1 e: & EM1 e: PLUS: Keselamatan dan Kenyamanan Maksimal
Ia mengatakan, "Puncak rahasia Tuhannya saya ke China sebagai gubernur 2023 bulan Mei setelah Eril wafat. Bares tanda tangan MoU, tiba-tiba gubernurnya ngajak ke botanical garden."
Kunjungan ini menjadi pengalaman yang sangat emosional bagi Ridwan Kamil, setelah kehilangan anak yang sangat dicintainya.
Siapa sangka, saat itu Tuhan memberikan keistimewaan lain yang luar biasa kepada anaknya.
Dalam kunjungannya di China, Ridwan Kamil dikejutkan ketika gubernur setempat mengajaknya berkeliling di Botanical Garden.
Di tempat itu, mereka melihat studi kawin silang spesies, termasuk lotus atau bunga teratai.
"Kayak kebun Bogor Raya di sana ada tempat studi kawin silang spesies yang namanya Lotus atau bunga teratai," ceritanya.
Namun, kejutan terbesar datang saat Ridwan Kamil bersama gubernur China melihat lebih jauh tentang studi tersebut.
"Kayak anggrek bisa dikawin silang, tiba-tiba saya lagi bengong. Kayak gini, Pak, boleh nggak teratai kami yang baru dinamain anak bapak coba di Cina, di Tiongkok?" ujarnya, mengenang permintaan yang menurutnya sangat di luar nalar.
Ridwan Kamil tak menyangka bahwa seorang direktur dari studi tersebut ingin memberikan nama anaknya kepada spesies teratai yang baru ditemukan.
BACA JUGA:Spesifikasi Lengkap Motor Listrik Honda EM1 e: & EM1 e: PLUS: Teknologi Modern dan Performa Tinggi
BACA JUGA:Ini Desa di Kabupaten Bone Bolango, Pohuwato dan Gorontalo Utara Raih Dana Insentif Desa Tahun 2024
"Tiba-tiba si direkturnya minta izin mau ngasih spesies terbaru dengan nama anak saya. Asli, saya thirty second speechless, nggak masuk di logika saya. Di Tiongkok, tiba-tiba anak saya diketahui oleh orang Tiongkok," jelas Ridwan Kamil.
Kejadian ini membuat Ridwan Kamil merasa tak percaya.
"Nggak hanya diketahui, tiba-tiba kok dimuliakan, mau dikasih nama. Tiba-tiba saya bilang tanya istri dulu, otomatis begitu otak saya," katanya.
Akhirnya, teratai tersebut diberi nama "Al Mumtadz," sebagai penghormatan kepada anaknya.
BACA JUGA:Fitur Canggih Honda EM1 e: & EM1 e: PLUS: Kenyamanan Modern dalam Setiap Perjalanan
"Nanti jangan kaget, ada teratai yang namanya Al Mumtadz. Storyline yang indah itu kan bunga air, anak saya meninggal di air," ujar Ridwan Kamil dengan suara yang penuh haru.
Sambil menahan kesedihan, Ridwan Kamil juga menjelaskan filosofi yang terkandung dalam penamaan teratai tersebut.
"Si teratai itu kan hidup di tiga alam, akarnya di lumpur, batangnya di air, bunganya di udara. Sama juga anak saya; lahir di Amerika, besarnya di Asia, meninggalnya di air. Akhirnya saya percaya anak itu seistimewa itu," tuturnya.
Kisah ini menunjukkan bagaimana Emmeril Kahn Mumtadz, meski sudah tiada, tetap dikenang dengan cara yang sangat istimewa dan penuh makna, bahkan di luar negeri.