Fenomena Hujan Asam dan Dampaknya bagi Lingkungan

Jumat 01-11-2024,16:32 WIB
Reporter : Neni Anggraeni
Editor : Peri Haryadi

BACA JUGA:Mitos Larangan Bunuh Tikus di Sawah Bisa Rugikan Petani, Benarkah?

BACA JUGA:Fakta Unik Citadel of Aleppo, Benteng Bersejarah Sejak Abad ke-3 Masehi

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mengurangi Dampak Hujan Asam?

Walaupun hujan asam terbentuk dari polutan yang sulit kita kontrol sepenuhnya, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk membantu mengurangi polusi udara dan dampak hujan asam:

Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor Setiap kali kita menggunakan kendaraan bermotor, kita menghasilkan polusi yang berpotensi menjadi penyebab hujan asam.

Jadi, kalau memungkinkan, gunakan transportasi umum, sepeda, atau jalan kaki.

Selain lebih hemat, cara ini juga lebih ramah lingkungan.

BACA JUGA:Dana Desa 2025 Tulang Bawang Rp133,8 Miliar: Rincian Lengkap dan Desa Terbesar Penerima

BACA JUGA:Dana Desa 2025 Lampung Barat Rp112,7 miliar, Berikut Rincian per Desa: Simak yang Terbesar

Mendukung Energi Terbarukan Sebagian besar polutan penyebab hujan asam berasal dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil.

Dengan beralih ke energi terbarukan, seperti energi matahari atau angin, kita bisa membantu mengurangi jumlah sulfur dioksida dan nitrogen oksida di udara.

Menanam Pohon dan Tanaman Pohon dan tanaman membantu menyerap polutan dari udara. 

Dengan menanam pohon, kita nggak cuma menghijaukan lingkungan, tapi juga membantu mengurangi polusi yang menyebabkan hujan asam.

Mengurangi Konsumsi Listrik Berlebihan Menghemat listrik berarti mengurangi kebutuhan pembangkit listrik yang menghasilkan polutan. Jadi, matikan lampu atau peralatan elektronik saat tidak digunakan.

Hujan asam memang fenomena alam yang serius dan membawa dampak besar bagi lingkungan. 

Dampaknya bisa merusak tanaman, mencemari perairan, bahkan merusak bangunan.

Kategori :