Raden Mas Panji Sosrokartono bekerja sebagai wartawan untuk surat kabar Belanda Algemeen Handelsblad dan meliput Perang Dunia I.
BACA JUGA:Kisah Nyonya Meneer yang Namanya Melegenda di Indonesia
BACA JUGA:Kisah Junius G. Groves, Orang Kulit Hitam Terkaya Pertama di Amerika Serikat
Raden Mas Panji Sosrokartono terkenal karena kemampuannya sebagai penerjemah dan dipercaya oleh tentara Sekutu di Swiss.
Selain itu, ia dikenal sebagai penerjemah untuk Liga Bangsa-Bangsa (pendahulu PBB), sehingga reputasinya semakin mendunia.
Kembalinya ke Indonesia: Peran sebagai Penyembuh
Setelah berkarier di Eropa, Raden Mas Panji Sosrokartono kembali ke Indonesia pada 1925.
BACA JUGA:Kisah Penemu Mobil Berbahan Bakar Bensin Pertama di Dunia, Keberanian Sang Istri Berperan Penting
BACA JUGA:Kisah John Moses Browning, Pencipta dan Pelopor Inovasi Senjata Api Modern
Di Indonesia, ia tidak lagi menekuni dunia jurnalistik atau akademik, tetapi beralih menjadi penyembuh tradisional.
Raden Mas Panji Sosrokartono membuka praktik pengobatan di Bandung dan menjadi terkenal karena kemampuannya dalam menyembuhkan berbagai penyakit.
Raden Mas Panji Sosrokartono tidak menggunakan obat-obatan, melainkan metode yang disebut dengan Tirakat atau Meditasi, serta menggunakan air putih sebagai media penyembuhan.
Dalam metode penyembuhannya, ia lebih banyak menekankan pada aspek spiritual dan penyelarasan jiwa.
BACA JUGA:Kisah John Charles Matthew Potter, Pemilik Sepeda Motor Pertama di Indonesia
BACA JUGA:Kisah Sabeni, Jawara Betawi Simbol Perlawanan Ketidakadilan Masyarakat Betawi
Prinsipnya adalah bahwa kesehatan fisik sangat dipengaruhi oleh keseimbangan jiwa dan ketenangan batin.