BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Selatan resmi mengumumkan bahwa sejumlah wilayah pertanian di daerah tersebut rawan bencana banjir.
Berdasarkan data yang dirilis, terdapat 17 lokasi yang menjadi titik rawan.
Dikutip KORANRB.ID Kepala BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi, S.Pi, mengungkapkan bahwa wilayah-wilayah tersebut meliputi hamparan sawah di Desa Lubuk Resam, Kecamatan Kedurang serta sawah di Desa Tanggo Raso Kecamatan Pino Raya dan Desa Ketaping Kecamatan Manna.
Selain itu, hamparan sawah di Desa Ganjuh Kecamatan Pino dan di kawasan Kecamatan Air Nipis, Bunga Mas, hingga Kedurang Ilir juga tercatat rentan terhadap banjir.
BACA JUGA:Nikah Massal Gratis di Kota Bengkulu Siap Digelar 12 November, Persiapan Dimatangkan
BACA JUGA:Nongkrong di Taman Berkas, Remaja Dianiaya hingga Derita 26 Jahitan
Hen Yepi menyebut bahwa pihaknya bersama OPD terkait tengah mencari solusi agar kejadian banjir ini tidak terus merugikan petani.
"Situasi banjir di hamparan sawah berpotensi merusak tanaman. Meski tanaman padi membutuhkan air, jika debitnya berlebihan, tanaman bisa busuk dan mati," jelas Hen Yepi.
Salah satu kejadian terparah yang disoroti adalah banjir rob yang terjadi di hamparan sawah muara Sungai Bengkenang.
Banjir tersebut beberapa waktu lalu menenggelamkan belasan hektar sawah dan menyebabkan tanaman padi mati karena terendam air laut.
BACA JUGA:Ruang Tamu Wangi Sepanjang Hari: Cara Mudah Bikin Tamu Betah
BACA JUGA:Tips Biar Kamar Bebas Debu dan Alergen: Rutin Tapi Nggak Ribet!
Meskipun BPBD sudah melakukan upaya pengerukan muara sungai, kejadian serupa tetap terulang, mengakibatkan kerugian besar bagi para petani.
Hen Yepi menegaskan bahwa solusi permanen untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memperbaiki struktur penahan air serta meningkatkan jalur pembuangan irigasi.
Namun, upaya tersebut membutuhkan anggaran yang cukup besar.