3. Bandara Andi Jemma (Sulawesi Selatan)
Bandara Andi Jemma yang terletak di Masamba, ibu kota Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, merupakan bandara kecil lainnya dengan panjang landasan pacu 1.400 meter.
Terminal bandara ini hanya dapat menampung sekitar 40 orang pada jam sibuk.
Bandara ini melayani penerbangan dari Masamba ke Rampi dan Seko, memberikan akses penting bagi masyarakat setempat.
4. Bandara Pogogul (Sulawesi Tengah)
Bandara Pogogul yang terletak di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah, memiliki landasan pacu sepanjang 1.546 meter dan melayani penerbangan dengan pesawat kecil, seperti pesawat perintis.
BACA JUGA:7 Doa Istri untuk Mempermudah dan Melancarkan Rezeki Suami
BACA JUGA:Resep Mie Gomak, Cita Rasa Nusantara yang Cocok untuk Cuaca Dingin
Bandara ini penting untuk menghubungkan Buol dengan kota-kota lain di Sulawesi, seperti Gorontalo, Palu, dan Luwuk. Meski kecil, bandara ini menjadi sarana vital bagi masyarakat sekitar yang sulit mengakses daerah lain.
5. Bandara D.C. Saudale (Nusa Tenggara Timur)
Bandara D.C. Saudale terletak di Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Bandara ini menjadi akses utama menuju Pulau Rote dengan panjang landasan pacu 1.650 meter.
Meskipun terminalnya hanya mampu menampung sekitar 100 orang pada jam sibuk, Bandara D.C. Saudale tetap melayani penerbangan domestik dengan rute Rote-Kupang dan Rote-Sabu, yang sangat penting bagi mobilitas masyarakat setempat.
BACA JUGA:5 Pekerjaan yang Dilarang dalam Islam dan Bisa Menjadi Dosa Seumur Hidup
BACA JUGA:Kasus Korupsi Rehabilitasi Puskeswan Bengkulu Tengah, 8 Tersangka Diserahkan ke Kejati
Itulah 5 bandara terkecil di Indonesia yang memiliki kapasitas terbatas namun tetap berfungsi dengan baik dalam mendukung konektivitas wilayah-wilayah terpencil.
Bandara-bandara ini menunjukkan betapa pentingnya akses udara untuk mempermudah mobilitas masyarakat, meskipun dengan ukuran dan fasilitas yang minimal.