HONDA

Penjelasan Ilmiah, 5 Bahaya Menjadi People Pleaser Menurut Ilmu Psikologi

Penjelasan Ilmiah, 5 Bahaya Menjadi People Pleaser Menurut Ilmu Psikologi

Penjelasan Ilmiah, 5 Bahaya Menjadi People Pleaser Menurut Ilmu Psikologi--freepik.com

RAKYATBENGKULU.COM - Dalam dunia sosial yang serba cepat dan kompetitif, keinginan untuk disukai orang lain adalah sesuatu yang wajar. 

Namun, jangan sampai keinginan tersebut berubah menjadi kebiasaan untuk terus-menerus menyenangkan orang lain.

Hingga akhirnya mengorbankan diri sendiri, maka kita telah masuk ke dalam perangkap yang disebut "people pleasing".

Menurut ilmu psikologi, perilaku ini memberikan dampak buruk terhadap kesehatan mental dan emosional seseorang.

Lalu, mengapa menjadi people pleaser sebaiknya dihindari?

Berikut penjelasan ilmiahnya.

BACA JUGA:Menghadapi Pasangan Egois Tanpa Membuat Hubungan Renggang: Seni Menyikapi dengan Bijak

BACA JUGA:Cara Mengatasi Pasangan Red Flag: Tetap Waras dalam Hubungan yang Rumit

1. Mengorbankan Identitas dan Kebutuhan Diri

People pleaser cenderung mengabaikan kebutuhan pribadi demi menyenangkan orang lain.

Dalam teori psikologi humanistik yang dikembangkan oleh Carl Rogers, menyebutkan.

Kebutuhan untuk menjadi autentik dengan nilai dan keinginan diri sendiri adalah fondasi kebahagiaan sejati.

Ketika seseorang terus menerus menekan dirinya agar sesuai dengan ekspektasi orang lain, maka ia kehilangan koneksi dengan jati dirinya.

Akibatnya, individu ini sering merasa hampa, tidak puas, dan kehilangan arah hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: