Sebaliknya, orang tua yang terlalu permisif atau tidak menetapkan batasan yang jelas juga dapat membahayakan perkembangan moral anak.
Dalam pola asuh ini, anak diberikan kebebasan penuh tanpa konsekuensi atas perilakunya.
Anak yang tumbuh dalam lingkungan ini sering kali merasa bahwa mereka dapat melakukan apa saja tanpa mempertimbangkan dampaknya pada orang lain.
Ini dapat menyebabkan perilaku egois, manipulatif, dan bahkan agresif yang mengarah pada tindakan melanggar hukum.
BACA JUGA:Catat Jadwal Bersih-Bersih Rumah Agar Selalu Bersih dan Teratur
BACA JUGA:Curhat Masalah Rumah Tangga ke Lawan Jenis? Sebaiknya Tidak!
3. Pola Asuh yang Tidak Konsisten
Orang tua yang sering berubah-ubah dalam pola asuh, seperti memberikan hukuman secara tidak konsisten atau mengubah aturan tanpa alasan jelas, dapat menciptakan kebingungan bagi anak.
Ketidakpastian ini membuat anak sulit memahami batasan dan nilai-nilai yang benar.
Akibatnya, mereka mungkin mencoba menguji batasan dengan cara yang salah.
Seperti berbohong, mencuri, atau bahkan terlibat dalam tindakan kriminal, karena merasa bahwa aturan tidak memiliki arti.
4. Pola Asuh yang Mengabaikan Anak
Saat kebutuhan fisik dan emosional anak diabaikan orang tuanya, mereka cenderung merasa tidak dicintai dan tidak dihargai.
BACA JUGA:Ayo Dicoba Terus! Jenis Lalapan yang Tidak Disukai padahal Kaya Nutrisi
BACA JUGA:Situasi Sosial: Cara Menangani Anak Pemalu dan Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak
Orang tua yang terlalu sibuk, acuh tak acuh, atau tidak peduli dengan anak menciptakan celah besar dalam perkembangan emosional mereka.