RAKYATBENGKULU.COM - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bengkulu Utara mencatat hingga saat ini telah menerbitkan 225 rekomendasi pemberangkatan bagi calon pekerja migran Indonesia (PMI) ke luar negeri.
Dari jumlah tersebut, 167 pekerja migran asal Bengkulu Utara telah berhasil diberangkatkan, sementara 58 lainnya masih menunggu proses penyaluran melalui agen tenaga kerja yang ditunjuk.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Bengkulu Utara, Sutrino, mengungkapkan bahwa ada delapan negara tujuan utama bagi PMI asal Bengkulu Utara.
“Negara-negara tersebut antara lain Taiwan, Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Papua Nugini, Turki, Korea Selatan, dan Hong Kong,” jelasnya.
BACA JUGA:Kuasa Hukum Korban Pembunuhan Nenek dan Cucu Tuntut Hukuman Berat untuk Tersangka
BACA JUGA:Pernah Ngalamin Orang Terlihat Cuek saat Diajak Ngobrol? Ini Cara Menyikapinya
Taiwan menjadi negara dengan jumlah pekerja migran terbanyak, di mana mayoritas pekerja migran asal Bengkulu Utara adalah perempuan yang bekerja di sektor pengasuhan lansia dan bayi.
Pekerja migran lainnya terjun di berbagai sektor, seperti pabrik, konstruksi, dan manufaktur.
Sutrino menambahkan bahwa para calon PMI asal Bengkulu Utara biasanya akan menjalani pelatihan keterampilan sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan mereka pilih.
“Rata-rata usia pekerja migran dari Bengkulu Utara berkisar antara 20 hingga 30 tahun, yang mencerminkan semangat muda dan potensi besar yang dimiliki oleh mereka,” ungkapnya.
Proses persiapan calon pekerja migran dimulai dengan pendataan yang dilakukan oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, diikuti dengan pelatihan keterampilan teknis, bahasa, serta pemahaman tentang kebudayaan negara tujuan.
BACA JUGA:Dua Spesialis Ninja Sawit Ditangkap Polres Kaur! Satu Ton Sawit Jadi Barang Bukti
Pelatihan ini bertujuan agar PMI dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja dan masyarakat di negara tujuan.
Selain itu, calon pekerja migran juga diberikan pemahaman tentang hak-hak mereka, termasuk mengenai sistem kontrak kerja dan asuransi yang mereka terima selama bekerja di luar negeri.