HONDA

Meriah! Pawai Ogoh-Ogoh di Bengkulu Utara Jadi Simbol Harmoni dan Toleransi

Meriah! Pawai Ogoh-Ogoh di Bengkulu Utara Jadi Simbol Harmoni dan Toleransi

Meriah! Pawai Ogoh-Ogoh di Bengkulu Utara Jadi Simbol Harmoni dan Toleransi--Foto KORANRB.ID

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Ribuan warga tumpah ruah di jalan utama Desa Rama Agung Kabupaten Bengkulu Utara, menyaksikan pawai ogoh-ogoh yang digelar umat Hindu pada Rabu 26 Maret 2025 kemarin. 

Acara ini merupakan bagian dari perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947, yang tidak hanya menjadi ritual sakral keagamaan, tetapi juga perwujudan kebersamaan dan toleransi antarumat beragama.

Pawai yang berlangsung di sekitar Pura Dharma Yatra Arga Makmur ini terlihat lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Tak hanya umat Hindu asal Bali yang tinggal di Bengkulu Utara, masyarakat dari berbagai latar belakang agama dan budaya turut hadir, menikmati keindahan serta makna mendalam dari tradisi ini.

BACA JUGA:BRI Peduli Beri Bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Desa BRILiaN Jatihurip

BACA JUGA:136 Desa di Mukomuko Ajukan Pencairan Dana Desa Tahap Pertama 2025, 12 Desa Masih Proses

Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, SE, M.Ap, menegaskan bahwa pawai ogoh-ogoh bukan hanya menjadi bagian dari ritual keagamaan, tetapi juga telah berkembang sebagai daya tarik budaya dan wisata daerah.

“Sehingga setiap tahun kita terus melakukan kegiatan pawai ogoh-ogoh tersebut bekerja sama dengan Umat Hindu Bali yang ada di Bengkulu Utara,” ujar Arie.

Lebih lanjut, Arie menekankan bahwa perayaan ini mencerminkan kedewasaan serta semangat keragaman masyarakat Bengkulu Utara. 

Tahun ini, perayaan Nyepi bersamaan dengan Bulan Suci Ramadan, menjadikan momentum ini semakin istimewa sebagai simbol persatuan dalam keberagaman.

BACA JUGA:Bulog Rejang Lebong Sukses Serap 461 Ton Beras, Sisa 139 Ton untuk Capai Target

BACA JUGA:Polres Bengkulu Selatan Perketat Pengecekan Harga dan Stok Gas LPG 3 Kg Jelang Idul Fitri

“Tahun ini Nyepi juga dibarengi dengan Bulan Suci Ramadan, ini adalah bentuk keragaman yang ada di Bengkulu Utara dan kedewasaan masyarakat Bengkulu Utara,” tambahnya.

Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus menjaga keharmonisan dan toleransi ini, agar Bengkulu Utara tetap menjadi miniatur Indonesia yang penuh keberagaman dan kebersamaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: