BACA JUGA:7 Tanda Work Anxiety yang Wajib Diwaspadai dan Cara Efektif Mengatasinya
BACA JUGA:Hukum Mengkonsumsi Telur Mentah dalam Islam, Apakah Aman dan Diperbolehkan?
“Harimau dengan kondisi lapar, kemudian habitatnya hancur, ketersediaan makanan menipis, jadi kalau melihat manusia dengan kondisi tersebut tentu manusialah yang akan menjadi mangsa harimau,” ujarnya.
Menurutnya. harimau sumatera, gajah sumatera ataupun hewan liar lainnya untuk melakukan kontak ataupun bertemu manusia itu kemungkinannya sangat kecil.
Hewan liar ini, seperti harimau tidak pernah berkeinginan bertemu dengan manusia, kalau bukan karena terpaksa.
“Jadi harimau ataupun hewan liar lainnya ini saat berkeliling-keliling di home rangenya tidak pernah berkeinginan bertemu dengan manusia, jika sampai hewan liar ini bertemu dengan manusia dipastikan adanya faktor yang membuat mereka harus bertemu dengan manusia," lanjutnya
BACA JUGA:Mitos atau Fakta, Minum Air Dingin saat Haid Bisa Menyebabkan Kista?
BACA JUGA:Hukum Mengkonsumsi Telur Mentah dalam Islam, Apakah Aman dan Diperbolehkan?
Dengan kejadian itu, penyebab konflik antara manusia dan harimau sumatera di Mukomuko adalah kerusakan ekosistem akibat perambahan hutan yang dijadikan perkebunan sawit ilegal.
"Data dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kabupaten Mukomuko menunjukkan bahwa sekitar 70 persen dari total 78.315 hektar Hutan Produksi telah rusak akibat perambahan ilegal untuk perkebunan sawit," pungkasnya.