Kanopi: Perambahan Hutan Sawit Sebabkan Konflik Manusia dan Harimau di Mukomuko

Rabu 15-01-2025,16:04 WIB
Reporter : Bayu Erisman Putra
Editor : Febi Elmasdito

MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM - Dampak dari perambahan hutan produksi menjadi perkebunan sawit, menjadi salah satu penyebab konflik antara harimau dengan manusia di Kabupaten Mukomuko.

Akibatnya, beberapa waktu lalu warga Desa Tunggal Jaya Kecamatan Teras Terunjam, Ibnu Oktavianto (22) tewas menggenaskan saat mencari rumput yang disebabkan oleh serangan harimau.

Ketua Kanopi Hijau Indonesia, Ali Akbar mengatakan, binatang buas jenis harimau memiliki wilayah atau home range sebagai tempat berburunya dan bermain seluas 100 kilometer persegi.

Dimana, pihaknya bersama dengan Genesis dan Lingkar Inisiatif telah melakukan patroli di kawasan Bentang Alam Seblat yang merupakan taman nasional selama 3 tahun.

BACA JUGA:Pengadilan Negeri Manna Jalin Kerja Sama dengan SLBN 1 Bengkulu Selatan Guna Tingkatkan Layanan Disabilitas

BACA JUGA:Ribuan Honorer Demo Kantor Gubernur Bengkulu, Desak Pembayaran Insentif dari APBD dan Diangkat ASN

Dari hasil patroli selama 3 tahun, pihaknya menemukan sekitar 6.000 hektare yang sudah terbuka.

Diketahui, Bentang Alam Seblat juga merupakan wilayah dari habitat Harimau Sumatera yang berada di kawasan Mukomuko dan Bengkulu Utara.

“Sebelumnya di kawasan hutan benteng alam seblat tersebut, kami telah melakukan pemetaan tutupan untuk kawasan hutan dengan total luas sekitar 80.000 hektare yang kita cover waktu itu dan sekitar 22.000 hektare sudah terbuka atau sudah menjadi lahan perkebunan sawit," ungkapnya kepada Rakyatbengkulu.com, Rabu 15 januari 2025.

Artinya di tahun 2021 lalu, sekitar 22.000 hektare lahan produksi benteng alam seblat sudah ada bukaan menjadi kebun sawit.

Lalu di tiga tahun kedepannya juga adanya bukaan lahan baru sekitar 6.000 hektare menjadi perkebunan sawit.

BACA JUGA:Alarm untuk Orang Tua! Ini Tanda-Tanda Anak Membutuhkan 'Isi Ulang' Cinta

BACA JUGA:Pemdes Bukit Makmur Serah Terima Pembangunan Fisik, Sukses Manfaatkan Dana Insentif

Dengan begitu,pihaknya juga sudah melaporkan hal ini ke pihak-pihak pemangku kebijakan, termasuk menyampaikan perambahan hutan ini yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.

“Kita sudah sampaikan kepemangku kebijakan termasuk oknum-oknumnya terkait persoalan ini, hanya saya mereka cuma mendapatkan teguran saja dan kita berharap jangan sekedar terguran harus ada tindakkan yang lebih tegas.” katanya.

Kategori :