Dalam waktu dekat, verifikasi faktual akan dilakukan untuk tiga kelompok tani yang sudah masuk dalam aplikasi Simultani.
"Jika nantinya mereka memenuhi syarat, mereka mendapatkan pupuk dan pestisida gratis selama 2 tahun, ini tentunya sangat menguntungkan petani," tambahnya.
Program ini, sama halnya dengan program replanting, dibiayai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas kelapa sawit masyarakat.
BACA JUGA:Rakernas Siwo PWI 2025: Sumut, Banten, dan NTB Calonkan Diri Jadi Tuan Rumah Porwanas 2027
BACA JUGA:Ciri Pernikahan yang Sehat: Kunci Hubungan Harmonis dan Bahagia
Desman juga berharap bahwa semakin banyak petani yang bisa memanfaatkan program ini, apalagi mengingat tingginya biaya pupuk dan pestisida kelapa sawit yang kini menjadi keluhan utama petani.
"Maka dengan adanya program ini, petani bisa mendapatkan pupuk untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perkebunan kelapa sawit miliknya," terangnya.
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara terus berupaya mencari peluang program lain untuk mendukung sektor perkebunan kelapa sawit yang sangat berpengaruh terhadap ekonomi daerah tersebut.
"Jika program yang terkait kelapa sawit ini didapatkan masyarakat, maka ini akan berimbas pada meningkatnya ekonomi masyarakat," pungkas Desman.
BACA JUGA:Waspada! Kasus DBD di Rejang Lebong Melonjak, 3M Plus Jadi Senjata Utama
BACA JUGA:Tragedi di Jalan Lintas Manna - Pagar Alam: Remaja 15 Tahun Meregang Nyawa dalam Kecelakaan Tunggal
Program ini diharapkan dapat memperkuat sektor perkebunan kelapa sawit dan meningkatkan kesejahteraan petani serta perekonomian daerah.
Berita ini sudah tayang di KORANRB.ID berjudul: 1.800 Hektare Perkebunan Kelapa Sawit Diajukan Dapat Pupuk dan Pestisida Gratis