Saat mengisi beras ke dalam anyaman ketupat, cukup isi setengah bagian saja. Ini penting karena beras akan mengembang saat dimasak.
Jika diisi terlalu penuh, ketupat bisa menjadi terlalu padat dan sulit matang sempurna, yang akhirnya mempercepat proses pembusukan.
4. Rebus dengan Air Bersih dan Teknik yang Tepat
Gunakan air yang cukup banyak agar ketupat terendam sepenuhnya selama proses perebusan. Rebus dengan api sedang selama 3–4 jam agar ketupat matang sempurna.
Hindari sering membuka tutup panci saat merebus karena bisa menyebabkan perubahan suhu yang membuat ketupat lebih cepat basi. Jika air mulai berkurang, tambahkan air panas, bukan air dingin, agar suhu tetap stabil.
BACA JUGA:IHSG Diperkirakan Bergerak Sideways di Tengah Sentimen Domestik dan Global
5. Tiriskan dan Gantung di Tempat Sejuk
Setelah matang, tiriskan ketupat dengan baik. Jangan langsung menumpuknya, karena sisa uap panas bisa menyebabkan ketupat cepat berair dan basi.
Sebaiknya, gantung ketupat di tempat yang sejuk dan memiliki sirkulasi udara yang baik agar kelebihan air cepat menguap.
6. Simpan dengan Cara yang Benar
Jika ketupat tidak langsung habis, simpan dalam kulkas agar lebih tahan lama. Bungkus dengan plastik atau letakkan dalam wadah tertutup untuk menghindari kontaminasi bau dari makanan lain.
Saat ingin menyajikan kembali, cukup kukus atau panaskan ketupat dalam air panas agar teksturnya tetap lembut.
BACA JUGA:Salat Idul Fitri Bersama Bupati di Rumah Dinas, Warga Bengkulu Utara Dapat Kesempatan Open House
BACA JUGA:Rayakan Kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain, Presiden Prabowo: Kita Berhasil
Dengan menerapkan teknik-teknik ini, ketupat tidak hanya lebih awet tetapi juga tetap lezat dan nikmat saat disantap bersama keluarga. Selamat mencoba!