Haroni juga menjelaskan bahwa pengambilan sampah di pemukiman warga lebih diutamakan karena masyarakat telah membayar Pajak Asli Daerah (PAD) untuk layanan pengangkutan sampah bulanan mereka.
Salah satu kendala yang dihadapi DLHK saat ini adalah kekurangan armada pengangkut sampah.
"Saat ini, kami hanya memiliki 6 armada pengangkut sampah yang beroperasi," ungkap Haroni.
Volume sampah yang tercatat selama libur lebaran mencapai 75 ton, sebagian besar berupa sampah rumah tangga, seperti plastik, yang banyak digunakan masyarakat selama perayaan lebaran.
BACA JUGA:Seleksi Paskibraka 2025 Resmi Dibuka di Rejang Lebong, Ini Harapan Wakil Bupati
BACA JUGA:Rejang Lebong Terima 30 Ton Benih Jagung, Sebar di 10 Kecamatan untuk Peningkatan Produksi Pangan
"Perkiraan volume sampah selama libur lebaran ini tembus 75 ton, yang kebanyakan adalah sampah rumah tangga seperti plastik. Suasana lebaran yang identik dengan konsumsi produk kemasan membuat sampah meningkat," jelasnya.
Jumlah petugas kebersihan DLHK saat ini terdiri dari 190 orang yang bertugas menyapu jalan, serta 30 orang petugas pengangkut sampah.
Di akhir wawancara, Haroni mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah.
"Kami berharap masyarakat dapat lebih bijak dengan sampah, seperti memilah sampah yang bisa dimanfaatkan kembali, dan jika memungkinkan, membakar sampah dalam jumlah kecil agar tidak menimbulkan polusi udara," tutupnya.