Kripto Jadi Pilihan Investasi di Tengah Ketidakpastian Global, Ini Kata CTO Indodax

Sabtu 12-04-2025,08:35 WIB
Reporter : Neni Anggraeni
Editor : Neni Anggraeni

RAKYATBENGKULU.COM - Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan dampak dari kebijakan tarif baru yang diterapkan Amerika Serikat (AS), aset kripto muncul sebagai alternatif investasi yang menarik perhatian, khususnya bagi generasi muda yang melek teknologi.

Chief Technology Officer Indodax, William Sutanto, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, menjelaskan bahwa di tengah gejolak pasar keuangan dunia, kripto justru dinilai sebagai peluang baru.

“Volatilitas bukan sekadar risiko, melainkan celah strategis bagi investor yang memahami arah pergerakan pasar,” ungkap William, dikutip dari ANTARANEWS.COM.

BACA JUGA:KPK Sita Barang Bukti dari Rumah Ridwan Kamil: Kasus Korupsi Bank BJB, Ada Motor dan Perangkat Elektronik

BACA JUGA:5 Jenis Kandungan Parfum Bayi yang Perlu Diwaspadai, Orang Tua Wajib Tahu!

Ia menambahkan bahwa kebijakan tarif baru dari pemerintah AS terhadap mitra dagang utamanya telah menciptakan efek domino yang turut mengguncang pasar saham dan kripto. 

Namun demikian, volatilitas tinggi bukan menjadi halangan, melainkan justru peluang bagi mereka yang mampu membaca dinamika pasar.

Menurutnya, Bitcoin sebagai aset kripto utama telah terbukti mampu menjadi lindung nilai dan mendapatkan adopsi luas di negara-negara maju.

“Bitcoin memiliki fundamental yang berbeda dengan aset keuangan konvensional. Justru di tengah ketidakpastian global, aset kripto seperti Bitcoin bisa menjadi alternatif diversifikasi investasi,” tambah William.

BACA JUGA:Heboh! Hilang Saat Melaut, 3 Nelayan Pasar Lama Ternyata Dapat Jackpot Ikan Marlin 200 Kg

BACA JUGA:Bupati Kaur Ajak Jurnalis Bersinergi, Bangun Daerah Lewat Karya yang Mempromosikan Potensi Lokal

Ia juga menyoroti bahwa banyak investor memanfaatkan momen saat harga kripto mengalami koreksi untuk membeli aset di harga rendah dan mengambil posisi strategis jangka panjang. 

Hal ini tercermin dari meningkatnya volume transaksi aset kripto sebesar 30–50 persen dalam sepekan terakhir.

William juga mengutip laporan dari sebuah perusahaan riset kripto global yang menunjukkan bahwa Indonesia kini menempati peringkat ketiga dunia dalam hal adopsi aset kripto.

Dengan jumlah investor kripto di Indonesia yang mencapai 22,9 juta orang per tahun 2024, ia meyakini prospek industri kripto di tanah air akan semakin menjanjikan.

Kategori :