
RAKYATBENGKULU.COM - Kasus pembunuhan dua bocah yang menggemparkan warga Kelurahan Kandang, Kota Bengkulu, terus bergulir dengan sejumlah fakta baru yang memperkuat dugaan adanya lebih dari satu pelaku.
Salah satu temuan yang mengundang perhatian adalah keberadaan batang serai dalam jumlah besar di dalam septic tank tempat ditemukannya jasad salah satu korban, Arjuna.
Serai tersebut diduga kuat dibawa oleh ayah dari PT (17), pelaku utama dalam kasus ini, tidak lama setelah kedua bocah dilaporkan hilang.
Dugaan ini diperkuat oleh kesaksian Nurhasanah, tetangga dekat keluarga pelaku, yang menyatakan melihat sang ayah membawa serai dalam jumlah banyak menggunakan sepeda motor sekitar pukul 13.00 WIB.
BACA JUGA:Sekda Bengkulu Selatan Ajak Masyarakat Bersatu Dukung Pemerintah Baru Pasca PSU
BACA JUGA:Update Harga Sembako Mukomuko April 2025, Cabai dan Bawang Merah Terpantau Naik
“Saya lihat dia bawa seperti alang-alang, tapi rupanya serai. Pas jasad Arjuna ditemukan, ada yang bilang memang ada banyak serai di sana,” ujar Nurhasanah saat dimintai keterangan di Polresta Bengkulu, Kamis (24/4/2025). Ia datang didampingi suaminya dan Ketua RW setempat untuk memberikan kesaksian lebih lanjut.
Menurut keterangan pihak kepolisian, pelaku memang menyebarkan kapur barus dan serai di sekitar lokasi septic tank, diduga untuk mengurangi bau dan menyamarkan keberadaan jasad.
Namun, yang lebih mengagetkan adalah informasi lanjutan dari warga sekitar dan keluarga korban yang mengarah pada kemungkinan keterlibatan keluarga pelaku, bukan hanya PT seorang diri.
BACA JUGA:Duka di Esmeraldas: Gempa 6,1 Magnitudo Guncang Ekuador, 170 Rumah Rusak dan 20 Terluka
BACA JUGA:Alur Dangkal Hambat Distribusi, Pemprov Bengkulu Cari Solusi Bersama Pertamina
Zainal Abidin, paman dari Arjuna, menyatakan bahwa sebelum jasad ditemukan, ayah pelaku sempat berpura-pura menjadi dukun dan memimpin pencarian di lokasi-lokasi yang jauh dari rumahnya sendiri.
“Dia sempat interogasi warga, belikan rokok untuk syarat dukun, seolah-olah membantu. Tapi semua itu untuk mengalihkan perhatian,” ungkap Zainal.
Zainal juga menambahkan bahwa ibu dari pelaku menyarankan agar warga mencari ke rumah kosong dan sumur-sumur.
Hal ini memunculkan dugaan bahwa keluarga pelaku sudah mengetahui lokasi sebenarnya sejak awal, namun sengaja menutupi.