RAKYATBENGKULU.COM – Perjuangan cinta WN (27), wanita asal Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, justru berujung pilu.
Berniat menagih janji pernikahan dari kekasihnya, ia malah menjadi korban penganiayaan brutal di Palembang.
WN mengaku telah menjalin hubungan asmara selama empat tahun dengan AA (37), pria yang juga berasal dari Muba.
Bahkan, keduanya bekerja di Kota Palembang meski di perusahaan berbeda. “Bukan sekali dua kali dia janji mau nikahi saya,” ujar WN saat melapor ke SPKT Polrestabes Palembang, dikutip dari SUMEKS.CO.
BACA JUGA:Krisis BBM Hentikan Operasional KMP Pulo Tello, Warga Pulau Enggano Terancam Kekurangan Pangan
BACA JUGA:Dukung IPPA Fest 2025, BRI Kuatkan Peran Pemberdayaan Warga Binaan
Dengan harapan besar, WN mengendarai sepeda motor bersama keponakannya dari kampung ke Palembang, Selasa (29/4/2025), demi meminta kepastian dari sang kekasih. Namun harapannya pupus saat permintaan itu justru disambut dengan kekerasan.
“Saya tagih janji menikah, tapi dia malah menolak dan memukuli saya. Ditonjok pakai batu akik, dicekik, dipukul sampai saya tidak bisa bersuara,” ungkap WN.
Aksi penganiayaan itu terjadi di kediaman AA di Jalan Kolonel H. Burlian, Kelurahan Sukarami, Palembang, sekitar pukul 21.00 WIB.
Untungnya, keponakan WN yang menyaksikan kejadian tersebut dengan sigap merekam insiden secara diam-diam sebagai barang bukti.
BACA JUGA:Tahun Ini Tanpa Seragam Gratis, Disdikbud Minta Sekolah Tak Bebani Orang Tua
BACA JUGA:Pemerintah Kota Bengkulu Permudah Izin Mendirikan Bangunan, PBG Kini Selesai dalam Sehari
“Ini bukan kali pertama dia aniaya saya, tapi kali ini saya punya bukti, makanya saya berani melapor,” tambahnya.
Tak berhenti di situ, AA bahkan menantang WN untuk menemui orang tuanya jika berani menagih janji pernikahan.
Tantangan itu disambut WN yang langsung pulang ke kampung dan menemui keluarga AA. Namun, respon yang didapat tak kalah mengecewakan.