
RAKYATBENGKULU.COM - Kasus penipuan dengan kedok arisan bodong kembali mencuat di Kabupaten Bengkulu Selatan, memicu kekhawatiran dan kerugian besar di tengah masyarakat.
Kali ini, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bengkulu Selatan mengambil langkah cepat dengan memperkuat edukasi dan peringatan kepada publik agar tidak mudah tertipu iming-iming keuntungan instan.
Dengan pendekatan yang lebih sistematis, para pelaku memanfaatkan relasi sosial dan rayuan keuntungan besar untuk menjerat korbannya.
Penipuan ini menyasar kelompok-kelompok sosial seperti ibu rumah tangga hingga komunitas online yang aktif di media sosial dan aplikasi pesan instan.
BACA JUGA:Oknum LSM Diduga Peras Kepala Puskesmas Rp10 Juta, Kasus Naik ke Penyidikan
BACA JUGA:Jual LKS ke Siswa? Siap-Siap Kena Sanksi Berat dari Disdikbud Kaur!
“Ya, modus para penipu semakin banyak, salah satunya berkedok arisan. Masyarakat harus hati-hati dan waspada agar tidak tertipu,” tegas Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Awilzan, S.IK, MH melalui Kasat Reskrim, Iptu Muhamad Akhyar Anugerah, SH, MH.
Menurut penjelasan Iptu Akhyar, para pelaku biasanya menyamar sebagai penyelenggara arisan dengan penampilan dan tutur kata yang meyakinkan.
Mereka membuat seolah-olah arisan berjalan mulus, padahal ujungnya adalah jebakan sistematis untuk menguras uang korban.
“Biasanya pelaku menyakinkan korban dengan tutur kata yang manis dan penampilan yang meyakinkan. Maka dari itu, masyarakat jangan mudah percaya apalagi tergiur dengan iming-iming keuntungan besar,” ucapanya.
BACA JUGA:Marak Curanmor di Kaur, Kapolres Minta Warga Tak Lalai Amankan Motor
Modus ini disebut makin berkembang dan memanfaatkan minimnya pengawasan serta dokumentasi dalam pengelolaan arisan.
Banyak korban yang sudah menyetor uang secara rutin baik harian, mingguan, maupun bulanan, namun akhirnya tidak menerima apa pun setelah penyelenggara menghilang secara misterius.
Dalam catatan polisi, jumlah kerugian dari berbagai laporan korban mencapai puluhan juta rupiah, dan dikhawatirkan akan terus bertambah jika masyarakat tidak meningkatkan kewaspadaan.