“Nyatanya hingga memasuki triwulan keempat ini, serapan kita masih di bawah 60 persen,” jelas Abdul.
Abdul Hadi juga menambahkan bahwa kondisi ini bisa berpotensi berdampak pada pengurangan alokasi pupuk subsidi untuk tahun 2026 mendatang.
BACA JUGA:Polisi Amankan Senjata Tajam, Pelaku Pembacokan di Lempuing Kota Bengkulu Diringkus
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Siapkan Job Fit untuk Pejabat, Libatkan Asesor Pemprov Bengkulu Jadi Kunci
Padahal, Bengkulu Utara saat ini tengah mengalami peningkatan luas lahan tanaman pangan, khususnya di sektor persawahan.
“Jika sampai akhir tahun pupuk subsidi yang disiapkan belum terserap, bukan tidak mungkin akan terjadi pengurangan pada penetapan kuota tahun depan,” ujar Abdul Hadi mengingatkan.
Pengurangan alokasi pupuk NPK ini menjadi peringatan bagi petani untuk lebih cepat memanfaatkan kuota pupuk subsidi yang telah diberikan, agar tidak terjadi penurunan jumlah alokasi pada tahun berikutnya, yang tentunya akan berdampak pada sektor pertanian di daerah tersebut.