Pemprov Bengkulu Siapkan Rehabilitasi Pelabuhan Pulau Baai dan Kahyapu Enggano
Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, R.A. Denni,--Nova/Rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu segera melakukan rehabilitasi terhadap dua pelabuhan utama di wilayahnya, yaitu Pelabuhan Pulau Baai di Kota Bengkulu dan Pelabuhan Kahyapu di Pulau Enggano.
Langkah ini dilakukan menyusul kerusakan pada sejumlah fasilitas penting, mulai dari jalan akses, jalan penghubung dermaga hingga gedung layanan tiket penumpang yang dinilai tidak lagi layak pakai.
Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, R.A. Denni, menjelaskan bahwa kondisi dermaga di Pelabuhan Pulau Baai saat ini memprihatinkan.
Salah satu kerusakan utama terletak pada bagian jalan penghubung yang mengalami ambles, ditambah dengan minimnya fasilitas penerangan di area pelabuhan.
BACA JUGA:Hasil Lab Sungai Air Pisang: Terindikasi Tercemar Limbah Sawit, Riko Siapkan Langkah Hukum
BACA JUGA: Jaksa Ultimatum Keluarga untuk Segera Kosongkan Aset Rumah dan Tanah yang Disita
Sementara itu, Pelabuhan Kahyapu di Pulau Enggano juga mengalami kerusakan cukup parah.
Gedung kantor tiket penumpang di sana rusak berat dan tidak bisa difungsikan sebagaimana mestinya.
“Kami tidak ingin permasalahan seperti pendangkalan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai terulang kembali. Karena itu, rehabilitasi ini penting untuk menunjang keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa pelabuhan, termasuk penumpang kapal rute Bengkulu-Enggano,” kata R.A. Denni, Jumat 1 Agustus 2025.
Pemprov Bengkulu berencana mengalokasikan anggaran rehabilitasi dari APBD tahun berjalan, yang saat ini masih dalam tahap penyusunan.
Pemerintah juga menekankan bahwa program ini menjadi bagian dari tindak lanjut atas instruksi Presiden RI, yang batas pelaksanaannya akan berakhir pada 30 Agustus 2025.
BACA JUGA:54 Capaskibraka Provinsi Bengkulu Jalani Pelatihan Jelang HUT RI ke-80
BACA JUGA:Sambut HUT ke-80 RI, Gubernur Helmi Serukan Aksi Patriotik Nasional Kibarkan Merah Putih Serentak
Rehabilitasi ini diharapkan tidak hanya sekadar memperbaiki infrastruktur yang rusak, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas layanan pelabuhan, mendukung keselamatan pelayaran, serta memperkuat konektivitas laut antarwilayah, khususnya ke wilayah strategis seperti Pulau Enggano.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


