184 Desa dan Kelurahan di Bengkulu Diprediksi Tenggelam pada 2050 Akibat Krisis Iklim
Akibat krisis iklim, sebanyak 184 desa dan kelurahan di Bengkulu diprediksi tenggelam pada 2050.--dokumen/rakyatbengkulu.com
BACA JUGA:Stop Polusi! Dorong Transisi Energi Bersih di Sumatera, Masyarakat Desak Pensiunkan PLTU
Pada aksi Lingkungan Hidup Sedunia 2024 bertema "Bengkulu 2050: Jangan Diam!", puluhan peserta dari kalangan mahasiswa, komunitas, siswa, dan organisasi non-pemerintah menyampaikan sikap kritis.
Aksi melalui teatrikal, orasi, dan pembacaan puisi. Acara ini didominasi oleh pelajar Bengkulu yang tergabung dalam Sekolah Energi Bersih.
Pelajar SMAN 1 Kota Bengkulu, Michelia Bano Safitri menyatakan bahwa melihat realita bumi saat ini, semua harus sadar dan bergerak cepat melawan krisis iklim, khususnya mengurangi penggunaan energi kotor seperti batubara.
"Jika kita tidak peduli, dalam 10-15 tahun ke depan, daratan, sekolah, bahkan rumah kita akan hilang ditelan air laut," tegas Michelia.
BACA JUGA:Warga Teluk Sepang Tolak Penggunaan Jalan Utama Sebagai Jalur Pengangkutan Limbah PLTU
Peserta aksi juga menyampaikan beberapa tuntutan:
1. Presiden Republik Indonesia diminta serius dalam program transisi energi dengan menutup 171 PLTU batubara di Indonesia, termasuk 33 unit di Sumatera dengan kapasitas 3.566 MW.
2. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dihimbau menghentikan eksploitasi pesisir pantai Bengkulu untuk kepentingan investasi.
3. Gubernur Bengkulu diharapkan memastikan desa-desa pesisir di provinsi Bengkulu aman dari ancaman tenggelam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


