Lonjakan Kasus ISPA di Kota Bengkulu Mencapai 24.849 Kasus pada 2025

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Dinas Kesehatan Kota Bengkulu mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sepanjang tahun 2025. 

Data yang dirilis oleh Dinkes Kota Bengkulu menunjukkan angka yang mencengangkan, dengan 5.142 kasus ISPA pada balita (anak usia di bawah lima tahun) dan 24.849 kasus pada anak usia di atas lima tahun selama periode Januari hingga September 2025.

Jumlah ini mencatatkan kenaikan hampir 4.000 kasus dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024. 

Berdasarkan data Dinkes, pada periode Januari hingga Agustus 2024, tercatat 4.401 kasus ISPA pada balita dan 20.985 kasus pada anak usia di atas lima tahun.

BACA JUGA:Menko PM Siap Sidak, Pengelola Bandara dan Terminal Wajib Buka Ruang UMKM

BACA JUGA:Inter Milan Bantai Fiorentina 3-0, Dua Gol Calhanoglu Antar Nerazzurri ke Peringkat Tiga Serie A

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Neli Hartati mengungkapkan bahwa lonjakan ini harus menjadi perhatian bersama, terutama bagi masyarakat yang banyak beraktivitas di luar ruangan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap gejala awal ISPA, seperti batuk, pilek, dan sesak napas. Perubahan cuaca yang tidak menentu dan paparan polusi udara menjadi faktor pemicu meningkatnya kasus ini,” ujarnya Kamis 30 Oktober 2025.

Neli Hartati juga menjelaskan bahwa dalam tiga bulan terakhir (Juli hingga September 2025), terjadi peningkatan kasus ISPA yang signifikan. 

Rinciannya Juli 2.715 kasus, Agustus 3.235 kasus dan September 3.865 kasus.

BACA JUGA:Sempit dan Rawan Senggolan, PUPR Bengkulu Tengah Usulkan Pelebaran Jalan Renah Semanek

BACA JUGA:AHASS Bengkulu Kunjungi SMKN 3 Bengkulu Kampus 2, Tawarkan Servis Gratis dan Edukasi Safety Check

“Dari data ini bisa dilihat bahwa setiap bulannya, mulai dari Juli hingga September, angka kasus ISPA di Kota Bengkulu terus meningkat sekitar 1.000 kasus,” lanjutnya.

Neli juga menghimbau agar masyarakat Kota Bengkulu berperan aktif dalam pencegahan penularan ISPA.

Sumber: