Ribuan Warga Bengkulu Terpapar ISPA, Dinkes Minta Warga Lebih Siaga
Pengecekan kesehatan yang dilakukan salah seorang warga Kota Bengkulu--Foto KORANRB.ID
RAKYATBENGKULU.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat ribuan warga di seluruh kabupaten dan kota mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sepanjang tahun 2025.
Data ini menjadi perhatian serius karena penyebarannya terbilang merata di berbagai daerah.
Pelaksana Tugas Harian (Plh) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Dr. Med. Hartian P. M. Kes. Path, menjelaskan bahwa hasil pendataan ini digunakan sebagai acuan dalam upaya pemantauan kesehatan masyarakat di tengah cuaca yang sering berubah.
“Data ini menggambarkan kondisi riil kasus ISPA di lapangan. Meskipun bukan berarti terjadi peningkatan, namun tetap perlu diwaspadai agar tidak berkembang menjadi kasus yang lebih berat,” ujar Hartian dikutip KORANRB.ID.
BACA JUGA:Mulai Disalurkan, 7.983 Siswa di Mukomuko Terima Seragam Sekolah Gratis dari Pemerintah Daerah
Berdasarkan data terbaru Dinkes Provinsi Bengkulu, Kabupaten Rejang Lebong menjadi daerah dengan jumlah kasus tertinggi, mencapai lebih dari 4.300 kasus. Disusul Bengkulu Tengah dengan sekitar 4.100 kasus, serta Mukomuko yang mencatat hampir 3.000 kasus.
Sementara itu, Bengkulu Utara melaporkan sekitar 1.880 kasus, Bengkulu Selatan sekitar 1.650 kasus, dan Seluma lebih dari 1.300 kasus.
Untuk wilayah lainnya, Lebong tercatat sekitar 900 kasus, Kaur sebanyak 566 kasus, Kota Bengkulu 132 kasus, dan Kepahiang menjadi daerah dengan angka terendah, yakni sekitar 117 kasus.
Hartian menegaskan, ISPA masih menjadi salah satu penyakit yang patut diwaspadai, terutama bagi kelompok rentan seperti balita dan lansia.
Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga daya tahan tubuh serta tidak menunda pemeriksaan ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala pernapasan.
BACA JUGA:BEM UNIB Gelar Aksi Protes di Rawa Makmur, Desak Pemerintah Serius Tangani Banjir Bengkulu
BACA JUGA:Menteri LH Hanif Faisol Tegaskan Restorasi Gambut Jadi Fondasi Ketahanan Iklim Nasional
“Kewaspadaan dini menjadi kunci. Masyarakat diharapkan tidak mengabaikan gejala ringan, karena bila dibiarkan dapat menimbulkan komplikasi. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


