110 Personel Gabungan Dikerahkan, Pemkot Bengkulu Matangkan Kesiapsiagaan Bencana
110 Personel Gabungan Dikerahkan, Pemkot Bengkulu Matangkan Kesiapsiagaan Bencana--Riko/rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Pemerintah Kota Bengkulu menggelar simulasi mitigasi bencana sebagai langkah konkret untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam hidrometeorologi di wilayah Kota Bengkulu.
Kegiatan simulasi tersebut dilaksanakan di kawasan Kota Tua pada Kamis 18 Desember 2025.
Simulasi ini melibatkan lintas organisasi perangkat daerah (OPD) serta unsur masyarakat, sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam melindungi keselamatan warga dari ancaman bencana.
Sebanyak 110 personel gabungan dikerahkan dalam kegiatan ini.
BACA JUGA:Gedung Baru Siap Digunakan, Revitalisasi 60 Sekolah di Rejang Lebong Tembus 95 Persen
BACA JUGA:Dugaan Perselingkuhan PPPK Seluma, Istri Sah Melapor ke Inspektorat Minta Pelaku Dipecat
Mereka terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pemadam Kebakaran (Damkar), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), serta Dinas Sosial Kota Bengkulu.
Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, menegaskan bahwa pengalaman bencana besar yang pernah terjadi di Indonesia harus menjadi pengingat agar semua pihak tidak lengah terhadap potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja.
“Kita belajar dari tragedi besar seperti yang pernah terjadi di Aceh. Itu menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk terus meningkatkan mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terburuk,” ujar Dedy.
Menurutnya, simulasi ini tidak sekadar bersifat seremonial, tetapi menjadi upaya nyata untuk memastikan kesiapan personel dan sarana pendukung di lapangan.
BACA JUGA:Hasil Tes Kejiwaan Keluar, Remaja Pembunuh Ibu di Bengkulu Batal Dipidana
BACA JUGA:BRI Siapkan Rp21 Triliun untuk Memenuhi Kebutuhan Transaksi Masyarakat di Periode Libur Nataru
Seluruh peralatan, mulai dari kapal hingga mesin dan perlengkapan lainnya, dicek secara menyeluruh agar siap digunakan saat kondisi darurat.
“Melalui simulasi dan apel siaga ini, kita ingin memastikan semua peralatan benar-benar berfungsi dengan baik. Kapal siap, mesin siap, dan personel siap. Ini bukan formalitas, tapi kesiapan yang sesungguhnya,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


