Kenapa Kita Lebih Suka Nostalgia daripada Lihat Masa Depan?
Nostalgia bukan sekadar kenangan, tapi jadi tren yang terus hidup di musik, film, dan fashion.--Freepik.com/freepik
Contohnya, lagu-lagu 80-an dan 90-an yang sekarang viral lagi di TikTok.
Orang-orang jadi ngerasa relate karena musiknya membawa mereka ke kenangan lama.
• Film dan Serial Remake yang Laris
Hollywood dan industri film lainnya terus produksi ulang film atau serial legendaris. Ada yang sekadar remake, ada juga yang dibuat versi modernnya.
Contohnya, “The Lion King”, “Harry Potter”, atau film superhero yang terus muncul dengan versi baru. Ini bukti kalau nostalgia punya daya tarik yang besar buat penonton.
BACA JUGA:Viral #KaburAjaDulu: Banyak Anak Muda Indonesia Ingin Pindah ke Luar Negeri, Ini Peringatan Gitasav
BACA JUGA:Daya Tariknya Gak Main-main! 4 Shio Ini Paling Mudah Bikin Orang Jatuh Cinta
• Fashion dan Tren Zaman Dulu yang Kembali
Mode pakaian dari tahun 90-an dan awal 2000-an sekarang balik lagi. Celana baggy, crop top, jaket oversized semuanya jadi tren di kalangan anak muda.
Media sosial juga berperan besar dalam membangkitkan tren ini.
Nostalgia bukan cuma soal kangen masa lalu, tapi juga bagian dari identitas kita. Kenangan yang kita punya membentuk siapa diri kita sekarang.
Selain itu, nostalgia juga bisa jadi semacam terapi buat ngurangin stres. Saat dunia terasa berat, kenangan lama bisa jadi pelarian sementara yang bikin kita lebih tenang.
Tapi tentu aja, terlalu larut dalam nostalgia juga nggak baik. Kita tetap harus punya pandangan ke depan dan nggak cuma hidup di masa lalu.
Yang paling penting, jadikan nostalgia sebagai sesuatu yang menyenangkan, bukan sesuatu yang bikin kita stuck.
Nostalgia itu bagian dari hidup yang wajar dan bahkan bisa bikin kita lebih bahagia. Musik, film, fashion, semuanya menunjukkan kalau kita memang suka mengenang masa lalu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


