Awards Disway
HONDA

Fenomena Soft Life, Kenapa Gen Z Pilih Hidup Santai daripada Hustle Culture?

Fenomena Soft Life, Kenapa Gen Z Pilih Hidup Santai daripada Hustle Culture?

Gen Z: keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi --Freepik.com/benzoix

Namun, Gen Z mulai menyadari bahwa kerja keras yang berlebihan bisa berisiko pada kesehatan mental, kebahagiaan, dan hubungan sosial. 

Mereka lebih memilih pekerjaan yang memberi kepuasan dan fleksibilitas, tanpa harus terjebak dalam rutinitas yang melelahkan.

Selain itu, banyak yang memilih untuk berinvestasi pada pengalaman hidup, seperti traveling, berkumpul dengan teman, atau bahkan beristirahat sejenak dari dunia kerja. 

Ini adalah bagian dari Soft Life, di mana mereka ingin hidup lebih “slow,” menikmati waktu yang ada, dan tidak terburu-buru mengejar segala sesuatu.

Mindfulness dan Soft Life

Salah satu alasan utama mengapa Soft Life populer di kalangan Gen Z adalah karena mereka lebih sadar akan pentingnya mindfulness. 

Mindfulness adalah cara untuk hidup di saat ini dan menikmati apa yang terjadi di sekitar kita tanpa merasa tertekan oleh harapan atau standar yang ditetapkan oleh masyarakat. 

BACA JUGA:Wow! Membalik Pakaian Saat Mencuci Ternyata Memiliki Manfaat Penting

BACA JUGA:Romantis! 5 Ide Kencan Murah tapi Berkesan untuk Suami Istri

Soft Life mengajak kita untuk lebih menerima diri sendiri dan merasa cukup dengan apa yang sudah kita capai, meskipun itu belum se-ambisius budaya hustle.

Soft Life adalah Pilihan Cerdas

Meski sering dianggap santai atau bahkan malas, memilih Soft Life sebenarnya adalah pilihan cerdas. Ini bukan soal menghindari kerja keras, tetapi lebih tentang memilih cara hidup yang lebih sehat dan memprioritaskan kebahagiaan. 

Dengan mengurangi tekanan yang dihasilkan oleh hustle culture, Gen Z berusaha menciptakan kehidupan yang lebih stabil secara emosional, fisik, dan sosial.

Dengan munculnya fenomena ini, banyak orang yang kini mulai mengevaluasi kembali gaya hidup mereka. 

Apakah kita benar-benar perlu terus-menerus mengejar kesuksesan tanpa memperhatikan dampak terhadap kesehatan dan kualitas hidup kita?

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait