Mengapa Banyak Pasangan Masih Sulit Melakukan Deep Talk? Ini Akar Masalahnya

2. Komunikasi Masih Bersifat Transaksional

Dalam banyak hubungan, komunikasi masih bersifat praktis, soal anak, rumah, keuangan.

Ini seperti dua rekan kerja yang membagi tugas, bukan dua individu yang berbagi kehidupan batin.

Deep talk butuh ruang untuk membicarakan perasaan yang tidak selalu “berguna secara praktis”, tapi sangat penting untuk keintiman emosional.

3. Takut Merusak Citra Diri

Banyak orang membangun citra tertentu di depan pasangannya, sebagai sosok yang kuat, tenang, bisa diandalkan.

Deep talk menuntut seseorang untuk membuka sisi lemahnya.

BACA JUGA:Dua Lansia Tenggelam di Sungai Musi, Tim SAR Palembang Temukan Korban Tak Bernyawa

BACA JUGA:Terlalu Lama Duduk Bikin Nyeri Punggung? Ini Tips Ampuh Mengatasinya!

Maka, bagi sebagian orang, membuka percakapan seperti “aku merasa tidak cukup baik akhir-akhir ini” dianggap terlalu ‘berisiko’.

Dan takut dianggap rapuh atau tidak stabil, sehingga lebih memilih diam.

4. Tidak Ada Budaya Refleksi Diri Sejak Dini

Di sekolah, kita diajarkan cara berhitung dan berbahasa, tapi tidak diajarkan cara memahami diri sendiri.

Hasilnya, banyak orang dewasa yang tidak terbiasa mengevaluasi emosinya, apalagi mengekspresikannya secara verbal.

Jika seseorang tidak paham perasaannya sendiri, bagaimana mungkin bisa menjelaskan itu pada pasangan?

Sumber: