Bupati Lebak Tindak Lanjuti Viral Kasus Orangtua Siswa Diminta Ganti Meja dan Kursi, Protes Tindakan Sekolah
Bupati Lebak langsung lakukan tindakan protes kepada Kepala Sekolah terkait ganti rugi kursi dan meja oleh wali murid yang viral--Tiktok/disrupsi
"Secara anggaran itu enggak boleh membebani murid dan orangtua murid," tegas Hasbi.
Ketegasan Bupati ini semakin diperkuat dengan bukti percakapan di grup WhatsApp yang dibacakan oleh Hasbi, yang menunjukkan bahwa pihak sekolah memang sempat mengusulkan ganti rugi atas kerusakan meja dan kursi tersebut.
BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Siapkan Kamp Disiplin, Solusi Tegas Atasi Kenakalan Remaja di Bengkulu
Fifi menyatakan bahwa tujuan permintaan ganti rugi adalah untuk memberikan efek jera kepada siswa yang dinilai nakal.
Ia juga mengklaim telah memberi nasihat kepada orangtua murid namun tidak ada tanggapan.
Meski demikian, Hasbi menilai tindakan tersebut tidak seharusnya disampaikan melalui grup WhatsApp yang bisa mempermalukan siswa tersebut.
Kejadian ini bermula pada Senin, 28 April 2025, saat Arta membawa meja dan kursi ke sekolah setelah anaknya dituduh merusak fasilitas tersebut.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Pastikan Sirkuit Balap Dibangun Tahun Ini, Anggaran Capai Rp10 Miliar
Arta mengaku berjalan sejauh 200 meter dari rumahnya untuk menuntaskan permintaan sekolah.
Insiden ini memicu protes dari banyak pihak yang menilai bahwa perawatan fasilitas sekolah seharusnya menjadi tanggung jawab pihak sekolah, bukan orangtua siswa.
Kasus ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat, mengingat perlunya kebijakan yang lebih bijaksana dalam menangani masalah kerusakan fasilitas di sekolah tanpa membebani orangtua siswa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


