HPMPI Desak Langkah Konkret Cegah Krisis BBM di Bengkulu
HPMPI Desak Langkah Konkret Cegah Krisis BBM di Bengkulu--antaranews.com/rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (DPP HPMPI), Steven, menekankan perlunya langkah konkret agar krisis bahan bakar minyak (BBM) tidak kembali terjadi di Provinsi Bengkulu.
Menurutnya, kondisi pasokan energi saat ini masih rentan karena terkendala pendangkalan alur pelabuhan.
“Sebagaimana diketahui, pengerukan alur yang sempat mendapat perhatian langsung Bapak Wakil Presiden ketika berkunjung ke Bengkulu, serta ditindaklanjuti melalui Instruksi Presiden yang ditandatangani Bapak Presiden Prabowo Subianto, telah resmi berakhir pada 31 Agustus 2025. Namun, target kedalaman alur LWS 6 meter tidak tercapai, hasilnya hanya berkisar 2,9–3 meter,” ujar Steven melalui pesan elektronik, Minggu (7/9/2025), sebagaimana dilansir antaranews.com.
Pasokan Energi Masih Rentan
Dengan kondisi alur yang dangkal, kapal berkapasitas besar enggan masuk ke Pelabuhan Pulau Baai karena berisiko tinggi.
Hal ini dapat kembali mengganggu rantai pasok energi di Bengkulu.
BACA JUGA:Rocky Gerung Dorong Bandara Fatmawati Jadi Internasional, Angkat Sejarah Bengkulu ke Dunia
BACA JUGA:Ribuan Jamaah Padati Tabligh Akbar Merah Putih di Balai Raya Semarak Bengkulu
Steven menjelaskan, Pertamina Bengkulu sejauh ini berupaya menjaga stabilitas suplai dengan menambah pasokan dari provinsi lain melalui skema Reguler, Alternatif, dan Emergency (RAE).
Namun, pola suplai tersebut justru menunjukkan ketergantungan pada daerah tetangga, sementara optimalisasi suplai dari depot BBM di Bengkulu belum maksimal.
“Alih-alih menekan potensi gangguan distribusi, suplai BBM justru bergeser dari depot lokal ke pasokan luar daerah,” jelasnya.
Dampak Luas Pendangkalan Pelabuhan
Pendangkalan alur pelabuhan bukan sekadar persoalan teknis.
BACA JUGA:BBM Bengkulu Dijamin Aman, Pertamina: Antrean SPBU Segera Normal
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


