Pemkot Bengkulu Gencarkan Penataan Kawasan Wisata dan Kuliner, Belungguk Point Jadi Proyek Unggulan

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu terus menguatkan komitmennya untuk mempercantik wajah kota dan meningkatkan daya saing sektor pariwisata. 

Salah satu fokus utama yang digenjot pada tahun 2025 ini adalah penataan ulang kawasan strategis, termasuk area wisata dan sentra kuliner, guna menciptakan kenyamanan bagi masyarakat dan menarik lebih banyak wisatawan.

Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, mengungkapkan bahwa salah satu proyek unggulan yang segera direalisasikan adalah pembangunan Belungguk Point yang terletak di Jalan S. Parman, Padang Jati. 

Proyek ini dijadwalkan mulai dikerjakan pada Agustus 2025 dan diharapkan menjadi pusat kegiatan baru yang memperkuat identitas kota.

BACA JUGA:KPK Hadirkan Dua Pejabat Pemprov dalam Sidang Dugaan Gratifikasi

BACA JUGA:Baru 13 SPPG Aktif, Pemprov Bengkulu Kejar Target 121 Unit

“Kita targetkan pembangunan Belungguk Point dimulai bulan Agustus, tempat ini akan menjadi magnet baru bagi warga dan wisatawan,” kata Dedy Wahyudi, Selasa 8 Juli 2025.

Selain Belungguk Point, perhatian Pemkot juga tertuju pada kawasan Smart City, yang selama ini dikenal sebagai pusat kuliner malam di Kota Bengkulu. 

Kawasan ini akan ditata ulang secara total untuk memberikan kenyamanan yang lebih baik bagi pengunjung dan pelaku usaha kuliner.

“Kita minta Kadis PUPR, Pak Nov, untuk merancang ulang total kawasan Smart City. Banyak kuliner khas seperti sate, nasi goreng, bakso, hingga bandrek yang sudah lama berjualan di sana. Kita ingin kawasan ini lebih nyaman karena saat ini banyak keluhan soal akses parkir yang terbatas,” tambahnya.

BACA JUGA:Resmikan Titik Nol Pembangunan Jalan Provinsi di Seluma, Gubernur Helmi Hasan Komit Bangun Daerah

BACA JUGA:Tersangka Pembacokan di Bengkulu Selatan Terancam 8 Tahun Penjara, Ternyata Ini Penyebabnya Tersulut Emosi

Wali Kota juga menyoroti bangunan Barata, sebuah bangunan besar dan strategis yang saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. 

Meski bukan milik pemerintah, Dedy berharap ada kemungkinan kerja sama pemanfaatan dengan pemiliknya.

Sumber: