HONDA

Gandeng Sejumlah Pembicara, Paradise Sukses Gelar Webinar Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila dalam Mengawal Duni

Gandeng Sejumlah Pembicara, Paradise Sukses Gelar Webinar Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila dalam Mengawal Duni

BENGKULU - Perhimpunan Mahasiswa Peradilan Semu (Paradise) Universitas Bengkulu (Unib), menggelar seminar nasional (webinar) dengan tema "Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila dalam Mengawal Dunia Pendidikan Pasca Pandemi", Kamis (25/6) secara virtual via aplikasi zoom.

Webinar tersebut menghadirkan sejumlah narasumber mulai dari Wakil Ketua MPR RI, Dr. H. Jazilul Fawaid, SQ.MA, Ketua Mahkamah Konstitusi RI 2013-2015, Dr. Hamdan Zoelva, SH, MH, Direktur Perencanaan dan Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan BPIP, Sadono Sriharjo, ST, MM serta ahli hukum tata negara Fakultas Hukum Unib, Dr. Ardilafiza, SH, M.Hum dengan dimoderatori akademisi Fakultas Hukum Unib, Siti Hatikasari, SH, MH.

Ketua Umum Paradise, Idul Fadila mengatakan, kegiatan tersebut digelar dengan harapan mampu menggeser paradigma pendidikan ke arah yang lebih baik dimana indonesia sedang dihadapi kondisi Covid-19 yang juga mempengaruhi bidang pendidikan, sehingga dunia pendidikan juga mengalami perubahan di tengah pandemi Covid-19.

“Kita harus mempersiapkan diri dari segala hal untuk melangsungkan gema perubahan seperti kreativitas, komunikasi dan kolaborasi untuk menghadapi perubahan pendidikan. Dengan berpedoman kepada Pancasila maka kami upayakan mutu dan kualitas pendidikan tercapai. Kita berharap ke depan dari webinar ini terciptanya kreativitas, komunikasi dan kolaborasi antara pemerintah, sebagai penyelanggara pendidikan kepada pelajar untuk melakukan antisipasi agar ke depannya tidak terhambat dengan sistem yang baru. Artinya seorang pelajar harus mampu melakukan kreativitas di tengah pandemi,” jelasnya.

Sementara itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi RI 2013-2015, Dr. Hamdan Zoelva, SH, MH dalam materinya menyampaikan bahwa pendidikan Pancasila harus satu kesatuan dalam pendidikan kewarganegaraan. Ia menyampaikan Pancasila sampai saat ini tetap menjadi pedoman atau garis penuntun bagi perjalanan bangsa.

“Pancasila tetap menjadi khittah bagi perjalanan bangsa. Nilai Pancasila belum sepenuhnya terwujud dalam tindakan politik dan kebijakan ekonomi bangsa kita. Demokrasi Pancasila demokrasi yang dijalankan oleh rakyat yang mandiri secara ekonomi. Dalam ekonomi yang kapitalis tidak ada demokrasi Pancasila,” jelasnya.

Wakil Ketua MPR RI, Dr. H. Jazilul Fawaid, SQ.MA, dalam materi virtualnya menyampaikan, peran Pancasila juga diperlukan dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) terlebih di zaman yang berkembangnya ilmu dan teknologi sekarang ini, serta peran Pancasila di pendidikan dapat mendukung seluruh masyarakat Indonesia agar SDM yang dimiliki Indonesia dapat berkembang baik.

“Dengan berpedoman kepada Pancasila maka upaya perwujudan mutu dan kualitas warga negara Indonesia akan tercapai. Selain itu juga masyarakat diharapkan mampu menghadapi perkembangan Iptek. Menjadikan Pancasila sebagai keyakinan dan tujuan hidup sebagaimana yang telah dicita-citakan oleh bangsa Indonesia,” jelasnya.

Webinar tersebut diikuti oleh ratusan peserta yang dihadiri dari kalangan pelajar, mahasiswa, serta akademisi yang turut bergabung di kegiatan yang berlangsung secara virtual tersebut. (tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: