HONDA

Harganas ke-27, Sukseskan Pelayanan KB Serentak Satu Juta Akseptor

Harganas ke-27, Sukseskan Pelayanan KB Serentak Satu Juta Akseptor

BENGKULU - Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27 dan Hari Ulang Tahun Ikatan Bidan Indonesia ke-69 dilakukan secara virtual di Gedung Daerah Balai Raya Semarak, Senin (29/6). Momen tersebut juga untuk menyukseskan pelayanan Keluarga Berencana (KB) serentak satu juta akseptor.

Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA dalam kesempatan itu menyampaikan, program KB tidak hanya sebatas slogan, tetapi harus menjadi gaya hidup. "Ukuran keberhasilan BKKBN itu bukan pada slogan atau sosialisasinya, tetapi saat masyarakat menjadikan program KB sebagai gaya hidup," ungkap Rohidin.

Dipaparkannya, di dalam sebuah keluarga peran seorang ibu sebagai Madrasatul Ula, orang pertama menemani hidup seorang anak, memberikan pengajaran dan pembangun pondasi diri anak. "Saya menyarankan kepada BKKBN, saat sosialisasi program KB datangkan juga kaum laki-laki biar timbul empati kepada kaum perempuan. Karena KB bukan hanya tanggung jawab kaum ibu, tetapi semuanya," tambahnya.

Pada kesempatan itu pula, Gubernur Rohidin juga mengapresiasi peranan para bidan di Bengkulu. Menurutnya, tugas seorang bidan ini begitu mulia, mereka sangat berperan dalam siklus kehidupan mulai dari kehamilan hingga kelahiran.

Sukseskan Pelayanan KB Serentak Satu Juta Akseptor

Kemudian, Gubernur Rohidin menyapa dan berinteraksi dengan para peserta se-Provinsi Bengkulu yang ikut bergabung secara virtual. Sekaligus memberikan kuis secara spontan yang berhadiah uang tunai.

Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Rusman Effendi mengatakan, Harganas adalah momentum mengingatkan kembali akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Keluarga sebagai guru bangsa, keluarga sebagai wadah pertama dan utama dalam menyemai karakter bangsa. Tahun ini, merupakan tahun penuh tantangan untuk pelaksanaan program KB karena adanya pandemi Covid-19.

"Terjadi peningkatan drop out pemakaian KB, akibatnya kehamilan meningkat. Saat ini usaha terus dilakukan, salah satunya melalui pelayanan KB serentak satu juta akseptor," jelasnya.

Selain itu pihaknya juga menggencarkan Kampanye 2125. Kampanye ini mengatur usia agar laki-laki dan perempuan menikah sesuai program KB. "Perempuan jangan dulu menikah sebelum berumur 21 tahun, sementara untuk laki-laki jangan menikah sebelum 25 tahun," pungkas Rusman. (zie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: