BANNER KPU
HONDA

Warga Portal Jalan Arma – Arma Jaya

Warga Portal Jalan Arma – Arma Jaya

ARMA JAYA – Pagi ini, warga Desa Tebing Kaning Kecamatan Arma Jaya Bengkulu Utara (BU) berencana memasang portal atau menutup jalan lintas Arga Makmur – Arma Jaya yang melintasi Desa Tebing Kaning. Hal ini sebagai bentuk protes lantaran dampak buruk usai salah satu warganya berinisial Te (30) yang meninggal dan dinyatakan positif Covid-19. Kades Tebing Kaning Hamdani menuturkan warganya sangat resah dan mendapatkan dampak negatif dari informasi Corona tersebut. Sedangkan, sampai saat ini keluarga almarhum belum menerima rekam medis ataupun hasil konfirmasi tertulis dari rumah sakit yang menyatakan almarhum tersebut positif Covid-19. “Yang diterima keluarga almarhum hanya pesan singkat dari WhatApps yang menyatakan almarhum positif. Sedangkan kalau memang positif Corona, mengapa rumah sakit sendiri tidak melaksanakan protokol kesehatan saat pemakaman,” terangnya. Akibat hal tersebut, seluruh warganya terdampak. Ia mencontohkan ada beberapa warganya yang bekerja di tempat orang lain kini dipecat lantaran orang takut warganya sudah terjangkit Covid-19. Bahkan warga desanya yang mayoritas pedagang kini harus berhenti berdagang. “Karena warga kami yang berdagang, apalagi pedagang sayur, tidak lagi. Orang tidak mau membeli lantaran tau mereka warga kami. Jadi dampaknya sudah meluas ke seluruh warga. Warga kami menderita dengan status itu,” tegasnya. Tak hanya itu, siswa yang berstatus warga Tebing Kaning juga tidak bisa bersekolah. Mereka disarankan sekolahnya untuk belajar di rumah lebih dulu. Warga meragukan status Covid-19, apalagi saat jenazah dibawa dengan ambulans hanya ada satu orang di dalam ambulans dan menggunakan pakaian hazmad dan tidak ingin membawa peti jenazah. Akhirnya warga yang membawa peti jenazah dan memakamkannya layaknya jenazah biasa. “Kami percaya Corona itu ada, tapi kami meragukan status Corona pada jenazah warga kami. Karena memang sepertinya tidak ada protokol yang dilakukan rumah sakit ataupun Dinas Kesehatan,” terangnya. Berdasarkan keputusan warga, hari ini mereka akan menutup akses jalan penghubung Arga Makmur – Arma Jaya. Hal ini sebagai bentuk protes dan meminta Dinas Kesehatan dan RSMY memberikan penjelasan. “Kami terpaksa menutup jalan, ini sebagai bentuk protes. Kami juga meminta pemerintah memperhatikan warga yang tidak bisa beraktifitas atau berkegiatan ekonomi dengan penutupan dan isolasi total tingkat desa yang akan kami lakukan,” tegasnya. Dinkes BU Hanya Terima Salinan Lab Sementara itu, Kadis Kesehatan yang juga juru bicara Satgas Kesehatan Covid-19 BU Samsul Maarif, SKM, M.Kes menuturkan jika rekam medis dan penjelasan mengenai status pasien hanya bisa dilakukan oleh rumah sakit atau dokter. Pasien tersebut dirawat di RS M Yunus Bengkulu, Satgas BU hanya mendapatkan salinan laboratorium yang dilakukan RSMY. “Kalau itu rekam medis itu RSMY yang harus menerbitkan, karena memang dirawat disana, termasuk penjelasan tertulis. Kami hanya menerima salinan hasil pemeriksaan laboratorium almarhum, hasilnya memang positif Covid-19,” kata Samsul. Berdasarkan salinan tersebut, Satgas BU mengimbau agar masyarakat yang kontak erat melakukan swab dan isolasi mandiri selama 14 hari. Sedangkan yang tidak kontak erat bisa beraktifitas seperti biasa. Terkait dengan sampai saat ini tidak ada warga yang mengalami keluhan seperti terjangkit Covid-19 meskipun melakukan kontak erat dan memiliki penyakit bawaan. Ia menegaskan jika meskipun kontak erat tidak mesti terjangkit. Warga yang memiliki imun tubuh yang bagus dan melaksanakan prokes seperti cuci tangan dan masker bisa jadi tidak terjangkit walaupun melakukan kontak erat. “Jadi kalaupun kontak erat bukan berarti harus terjangkit atau tidak terjangkit. Itu tergantung orang masing-masing. Namun kita berharap memang tidak berharap,” terangnya. Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes BU Ujang Ismail, SKM. M.Ph mengakui jika memang ada masalah komunikasi dengan pasien tersebut. Pasalnya, Satgas BU baru mendapatkan informasi dari rumah sakit jika ada warga BU yang meninggal dan positif Covid-19 setelah pasien tersebut dimakamkan oleh keluarga. “Kita juga mendapatkan salinan yang menyatakan positif tersebut siang dan setelah kita cek almarhum sudah dimakamkan,” terangnya. (qia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: