HONDA

Bahaya, Tim Main Tiga Kaki

Bahaya, Tim Main Tiga Kaki

BENGKULU - Jelang pencoblosan Pilgub 9 Desember, tim sukses atau pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur terus bergerak untuk mendapatkan suara pemilih. Namun informasinya, bermunculan tim sukses bermain dua sampai tiga kaki.

Masuk ke paslon Helmi Hasan-Muslihan, juga Rohidin Mersyah-Rosjonsyah maupun Agusrin M Najamudin-Imron Rosyadi. Pengamat Politik dari Universitas Bengkulu, Drs. Azhar Marwan, M.Si menilai, bila itu terjadi bisa bahaya.

"Di saat penggunaan tim yang salah maka bisa saja akan menggerus tingkat keterpilihan kandidat itu sendiri. Oleh karena itu, memang harus hati-hati dalam menunjuk tim sukses atau pendukung tersebut. Apalagi jika ada orang orang yang bermain dua atau tiga kaki bisa bahaya bagi sang kandidat," kata Azhar, kemarin.

Azhar Marwan mengatakan, dalam teori political marketing ada tiga aspek yang bisa digunakan untuk mendorong tingkat elektabilitas seorang kandidat. Pertama adalah kekuatan figur,  kedua penggunaan tim pendukung atau tim sukses, dan ketiga strategi penggunaan multi media.

Dikatakannya, dengan adanya tim atau pendukung main tiga kaki ini artinya bahwa kekuatan atau daya pengaruh seseorang itu juga perlu dipertimbangkan. "Makanya sering ada pameo atau satire, namanya tim sukses. Timnya yang sukses, kandidatnya belum tentu," tukasnya.

Disisi lain, terkait hal tersebut, Tim Pemenangan Rohidin-Rosjonsyah dari Fraksi Golkar, Sumardi menuturkan pihaknya biasa saja dengan adanya tim atau pendukung tiga kaki ini. Menurutnya, dalam mendulang suara untuk R2 tidak ada pemaksaan, bagi yang sesungguhnya yakin kepada kepemimpinan seseorang maka dia pasti Istiqomah, bahwa kemajuan Provinsi Bengkulu itu yakin akan dipimpin oleh siapa.

"Bukan sekedar seolah-olah seperti makan cabai yang langsung dilahap habis, namun itu mengukur diri visi untuk pembangunan yang berlanjut," kata Sumardi.

Untuk sekarang, pihaknya berfokus bagaimana mencerdaskan dan memberikan pemahaman yang luas bukan jangka pendek kepada seluruh pemilih. Maka tim R2 harus bergerak dari hati ke hati para pemilih baik komunitas maupun profesi.

"Di tiap tiap tim 3 calon itu, pasti ada saja tiga kaki itu. Kita tahu mereka itu berangkat dari masa mengambang, tidak berasimilasi ke partai mana pun. Tapi setiap pemilihan mereka memberikan dukungan. Kami juga bersyukur menyambut calon kami, dari situ juga mereka mendapatkan rejeki," imbuhnya.

Sementara, pendukung atau tim R2 ini adalah orang-orang yang berminat untuk memajukan Provinsi Bengkulu, dan sudah dirasakan sendiri dengan beberapa pembangunan yang telah dilakukan oleh Rohidin Mersyah. Diantaranya membuka akses jalur udara ke beberapa daerah yang sebelumnya belum terjamah. Seperti Bengkulu ke Bangka Belitung Bengkulu Medan. Juga terkait untuk pembukaan pelabuhan Pulau Baai untuk mengirimkan CPO, sehingga CPO dari Bengkulu tidak dikirim melalui pelabuhan di daerah lain.

Terpisah, Ketua Tim pemenangan Agusrin-Imron, Suharto mengatakan, terkait tim atau pendukung yang masuk dalam kategori tiga kaki itu pihaknya enggan mempersoalkan.

"Itu kita santai saja, Jadi sekarang ini kan, yang disebut dengan kucing air itukan seperti mengahadapi masyarakat yang notabene sudah beberapa kandidat yang didukung. Kita tetap bijaksana tidak perlu dipermasalahkan," ucap Suharto.

Untuk itu, pihak tetap akan tegur sapa dengan penuh senyuman. Juga mengingatkan untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan. Pasalnya sekarang ini  dalam strategi pelaksanaan kampanye itu dibatasi, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Sementara itu, Sekretaris DPW PAN Provinsi Bengkulu, Dempo Xler, menyebutkan dibandingkan dengan adanya pendukung tiga kaki ini, pihaknya lebih memfokuskan diri untuk memberantas adanya kecurangan yang masif serta intervensi premanisme dalam tahap Pilkada ini.

"Biasa aja mereka itu, gak ada yang istimewa. Yang jelas kali ini di dalam rumput bawah itu arus untuk mendukung Helmi-Muslihan itu tidak terbendung lagi. Cuman ada dua hal yang saat ini mempengaruhi yaitu kecurangan yang masif dari Paslon lain serta intervensi premanisme itu yang kita antisipasi," jelas Dempo.

Ia menjelaskan, intervensi premanisme itu diartikan sebagai ada seseorang yang mendatangi rumah-rumah tim untuk mengancam dan adanya sistematis kecurangan. Hal seperti inilah yang diantisipasi oleh timnya.

"Yang penting saya meminta kepada seluruh relawan Helmi-Muslihan waspada dan memantau setiap kecurangan yang terjadi dari lawan, yang segera menangkap pelaku pelaku premanisme itu," tutupnya. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: