Meiva Agusrin Ingin Kembangkan Jeruk Kalamansi Hingga ke Luar Negeri
BENGKULU - Putri Agusrin M Najamudin, Meiva Gusti Hutaminingtyas kembali berkunjung ke salah satu usaha yang ada di Kota Bengkulu. Kali ini menemui Aryoto pemilik kebun sekaligus usaha minuman jeruk kalamansi yang berada di Perumdam Kelurahan Kandang Mas, Selasa (1/12). Dari pantauan, Meiva tampak berkeliling mengitari perkebunan yang berada persis di belakang rumahnya. Di lahan seluas 3/4 hektare tersebut Aryoto menanam sekitar 900 batang jeruk kalamansi. Dalam kesempatan itu, Meiva tampak berbincang dengan pemilik usaha untuk mempertanyakan terkait pengembangan usahanya tersebut. Dari situ pula, Meiva mengetahui beberapa kendala yang dihadapi Aryoto selama ini. Diwawancara disela-sela kegiatan, Meiva menuturkan setelah mendengarkan cerita dari pemilik usaha dirinya langsung berkeinginan untuk berperan untuk memajukan usaha pengolahan jeruk kalamansi yang menjadi khas Bengkulu. "Jeruk kalamansi sangat diinginkan oleh orang luar, yang menjadi suatu ciri khas Bengkulu. Singapura sudah sampai. Di dalam negeri juga sudah sampai di Jakarta, Bandung, dan provinsi lainnya," kata Meiva. Bahkan, kata Meiva, dunia juga sudah tahu bahwa jeruk kalamansi merupakan khas Bengkulu. Untuk itulah, perlu dikembangkan agar lebih dikenal dan mendunia. "Seluruh dunia sudah tahu jeruk kalamansi khas Bengkulu. Namun jeruk ini susah untuk dikelola. Kulitnya harus tipis, mereka harus menggunakan tangan mereka sendiri, mereka tidak bisa menggunakan mesin. Dan kalau itu menggunakan mesin, maka rasanya akan beda," ungkapnya. Namun yang perlu dilakukan, lanjut dia, potensi besar tersebut harus dimanfaatkan agar salah satu khas Bengkulu tersebut dapat benar-benar terdistribusi sampai ke penjuru dunia. "Saya melihat jeruk kalamansi memiliki potensi yang besar sekali karena sudah dikenal. Oleh sebab itu, jika semua pengusaha bersatu padu dan bersama-sama agar pemasarannya dalam jumlah besar, disertai dengan promosi marketing yang baik mudah-mudahan ini akan maju," terang putri Agusrin tersebut. Saat ini, kata Meiva, semua pengusaha jeruk kalamansi belum secara bersama-sama dalam memasarkannya. Masih sendiri-sendiri sehingga tidak ada distributor besar yang memasarkannya keluar. "Ingin Meiva semua UMKM, khususnya jeruk kalamansi, apakah mungkin kita bersama, dan mempromosikan secara bersama sehingga mendunia," pungkasnya. Sementara itu, pemilik usaha, Aryoto mengapresiasi atas kepedulian anak muda milenial yang ingin mengembangan jeruk kalamansi. Menurutnya, hal positif ini harus dilanjutkan hingga benar-benar terwujud. "Lebih bagus lagi kalau dikembangkan lagi. Kendala sekarang ini, pengusaha sirup kurang mau bersatu, intinya yang punya pengusaha, cari pemasaran sendiri-sendiri. Kalau mau bersatu yakin maju," kata Aryoto sembari menambahkan dalam sehari produksi di kebunnya berkisar 50-75 kilogram. (zie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: