HONDA

Diduga Bunuh Diri, Pemuda di Benteng Ditemukan Tergantung

Diduga Bunuh Diri, Pemuda di Benteng Ditemukan Tergantung

BENTENG - Warga Desa Talang Pauh Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) Sabtu (30/1) sekitar pukul 15.00 WIB digegerkan dengan ditemukannya salah seorang pemuda tewas tergantung di kamar mandi. Korban bernama Sahibi (27) warga Desa Aturan Mumpo Kecamatan Pematang Tiga. Kapolres Bengkulu Tengah (Benteng), AKBP. Ary Baroto, S.Ik, MH melalui Kapolsek Pondok Kelapa, Iptu Sagiran membenarkan, jika ada peristiwa salah satu pemuda yang tewas dengan posisi tergantung di kamar mandi. Kronologinya bermula, sekitar pukul 13.30 WIB, Sabtu (30/1), korban datang ke rumah orangtuanya di Desa Talang Pauh Kecamatan Pondok Kelapa "Pada saat korban ini sampai di rumah orangtuanya, bertemu dengan Ahmad yang merupakan adik sepupu korban yang sedang menonton televisi di ruang tengah rumah orangtua korban. Kemudian pada saat itu korban mengajak Ahmad ke belakang atau dapur rumah orangtua korban tersebut, namun Ahmad menolak karena sudah nyaman dan ingin menonton TV," ungkapnya. Dia menambahkan, kemudian sekitar pukul 15.00 WIB, Reza yang merupakan adik kandung korban pulang dari kerja dan langsung ke belakang dikarenakan ingin langsung mandi. Akan tetapi setibanya di belakang, Reza terkejut dikarenakan melihat dan menemukan korban sudah dalam keadaan tergantung di kamar mandi. "Dikarenakan melihat kejadian tersebut, kemudian Reza langsung berteriak minta tolong. Kemudian datanglah Ahmad dan langsung membantu menurunkan korban, selanjutnya tidak berselang lama kemudian warga sekitar ramai berdatangan dan menolong korban namun korban sudah tidak dapat diselamatkan lagi," terangnya. Lanjutnya, atas kejadian ini pihak keluarga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Pondok Kelapa. Dikarenakan mendapatkan laporan maka personel langsung mendatangi TKP dan melakukan olah TKP, kemudian mencari keterangan saksi-saksi di TKP. Pihaknya juga sudah menyarankan pihak keluarga untuk korban tersebut dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diotopsi namun pihak keluarga menolak. "Dikarenakan menolak, maka keluarga harus membuat surat pernyataan kalau mereka memang menolak untuk dilakukan visum ataupun otopsi dengan diketahui kepala desa. Berdasarkan info yang didapatkan di lapangan jika berdasarkan hasil musyawarah pihak keluarga, korban akan dimakamkan pada hari ini juga (kemarin, red)," pungkasnya. (jee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: