Dua Desa Batal jadi Desa Wisata
BENTENG – Hanya 15 desa yang benar-benar mengusulkan untuk menjadi desa wisata. Ditandai dengan telah masuknya berkas usulan desa wisata ke Dinas Pariwisata (Dispar) Benteng dari 15 desa itu. Dua desa lainnya yang sebelumnya juga menyatakan siap menjadi desa wisata, tidak jadi mengajukan diri. Sehingga otomatis dibatalkan menjadi desa wisata. Desa yang tak jadi mengusulkan berkas calon desa wisata itu adalah Desa Durian Demang dan Desa Lagan Bungin. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dispar Benteng, Gunawan Wibisana, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata (Dispar) Benteng, Sandarman. "15 desa yang sudah mengusulkan kepada kita terdiri dari, Desa Tanjung Heran, Desa Abu Sakim, Desa Sri Kuncoro, Desa Bukit, Desa Karang Are, Desa Padang Kedeper, Desa Sunda Kelapa, Desa Pasar Pedati, Desa Panca Mukti, Desa Padang Betuah, Desa Penembang, Desa Pondok Kelapa, Desa Rindu Hati, Desa Renah Kandis dan terakhir Desa Rajak Besi. Sedangkan dua desa yang tidak mengajukan yakni Desa Lagan Bungin dan Desa Durian Demang," terangnya. Setelah ini, 15 Desa mengajukan berkas ke Dispar Benteng, Rabu (17/1) pihaknya akan mengajukan berkas tersebut ke Bagian Hukum Sekretariat Pemkab Benteng. Untuk diterbitkan surat keputusan (SK) Bupati Benteng, Dr. H. Ferry Ramli, SH, MH yang menetapkan desa wisata di Kabupaten Benteng. "Kalau dari penilaian kita di lapangan, 15 desa ini sudah memenuhi kriteria desa wisata. Seperti aspek daya tarik wisatanya ada, oleh-olehnya juga ada, SDM sudah tersedia, Pemdes juga mendukung dan wisata sudah berjalan. Selain itu Asosiasi Desa Wisata (Asidewi) Benteng juga sangat mendukung langkah yang kita lakukan ini. Tinggal lagi nanti pada saat melengkapi berkas di Bagian Hukum, harus benar-benar dilengkapi oleh Pemdes, agar SK sebagai desa wisata sudah bisa dikeluarkan," tegasnya Sambung Sandarman, Dispar menargetkan wisata yang ada di Benteng semakin maju. "Target kita bersama Asidewi, setiap desa harus memiliki daya tarik wisata. Baik itu wisata alam, budaya, religi, buatan, wisata kuliner, agrowisata seperti kebun buah dan sebagainya. Kemudian kedepan akan kita rancang event-event dan festival sehingga wisata semakin maju maupun berkembang, sehingga menimbulkan dampak ekonomi yang signifikan," optimisnya. Dilanjutkannya, bagi desa yang sudah ditetapkan ataupun sudah di SK kan sebagai desa wisata oleh Bupati Benteng, maka kedepan apabila ada program pariwsata akan menjadi proritas utama. Kemudian apabila ada wisatawan ataupun tamu dari pemerintah pusat yang ingin berwisata, maka akan diajukan ataupun ditawarkan ke tempat wisata yang ada di 15 desa yang sudah ditetapkan sebagai desa wisata tersebut. "Desa wisata akan kita jadikan prioritas utama kedepannya apabila ada kegiatan atau program pariwisata. Seperti kegiatan wisata, maka akan kita libatkan desa wisata ini. Kemudian apabila ada bantuan berupa pembangunan, sarana prasarana ataupun anggaran, baik itu dari Pemkab, Pemprov dan pemerintah pusat, maka desa wisata inilah yang akan menjadi prioritas utama," tutup Sandarman. (jee)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: